Demam Batu Akik Melanda Jombang, Warga Berburu di Lereng Gunung Tunggoro - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Demam Batu Akik Melanda Jombang, Warga Berburu di Lereng Gunung Tunggoro

Jombang-(satujurnal.com)
Perburuan batu akik mulai melanda warga Kabupaten Jombang. Ini setelah salah seorang warga menemukan bongkahan batu di lereng Gunung Tunggorono. Setelah dibersihkan, ternyata batu yang diketahui berjenis batu akik itu laku ratusan ribu rupiah. Tak pelak, dalam sekejab kabar penemuan batu yang kini menjadi primadona hampir di seantero Nusantara ini pun menyebar luas. 

Lereng Gunung  Tunggorono  di Dusun Karang Asem Desa Karang Dagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo yang tengah dipangkas untuk tanah penimbunan itu pun kini ramai didatangi warga dari berbagai desa di Kabupaten Jombang. 

Mereka sengaja berburu batu akik. Hasilnya tidak mengecewakan. Hampir setiap pemburu mendapatkan batu akik dari berbagai jenis bebatuan. Aneka jenis batu yang didapat dijual dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu per biji.
  
Sejumlah pemburu batu rela kepanasan karena demam batu akik. Saat malam pada hari-hari  tertentu, lokasi ini dipenuhi pemburu batu akik yang beraktivitas hingga pagi hari. Lokasi ini pun kini nyaris tak pernah sepi dari pemburu batu akik. 

Cara pencarian batu yang dilakukan masih sangat sederhana, yakni dengan mengais dan menyisir tanah sedikit demi sedikit. Buah kerja keras mereka pun terbayar tatkala menemukan batu akik diantara bongkahan tanah. 

Sukamto, salah seorang pemburu batu akik asal Desa Megaluh, Kecamatan Megalu, Jombang mengatakan, beragam jenis batu sering ditemukan pemburu di lokasi lereng Gunung Tunggorono. Diantaranya batu akik jenis siwalan hati ayam, kecubung, phyrus merah. Bahkan batu Bacan namun jenis Jawa yang kini tengah populer pun bisa ditemukan. Namun batu-batu yang didapat masih bahan mentah, untuk menjadi batu akik masih membutuhhkan proses.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini pun mengaku memilih meninggalkan pekerjaannya sebagai buru tani lantaran pendapatan yang menjanjikan dari berburu batu akik. Menurutnya, tidak kurang dari lima hingga sepuluh butir batu akik ia dapat saat melakukan perburuan. 

Batu-batu temuan warga biasanya dijual pada seorang pengepul dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu rupiah per biji. 

Hingga saat ini pencarian aneka batu akik di lereng gunung Tunggorono masih terus berlangsung. Bahkan tak sedikit warga dari luar Jombang yang ikut mengadu peruntungan mencari batu akik di kawasan barat kota Jombang tersebut. 

Bupati jombang Nyono Suherli menyambut baik terbukanya lapangan kerja baru lewat sektor usaha kreatif ini. Dengan adanya temuan batu akik Jombang ini bisa mengurangi angka pengangguran di Jombang yang mencapai 40.499 orang tahun ini. (rg) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional