Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan massa yang tergabung dalam ‘Komunitas Pengguna Kereta Api’ menggelar aksi demo di depan stasiun kereta api Jombang menolak kenaikan tarif kereta api hingga 500 persen, Minggu (08/03/2015),.
Massa pengguna moda transportasi umum berbasis kereta api yang berasal dari berbagai elemen di Jombang tersebut mendesak manjamen PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) meninjau kebijakan kenaikan tarif KA kelas ekonomi yang diberlakukan per 1 April 2015 mendatang.
“Kebijakan PT KAI menaikkan tarif kereta api kelas ekonomi, seperti KRD dan Rapi Dhono tidak mempertimbangkan kemampuan pelanggan yang sebagian besar rakyat kecil. Kebijakan ini tidak pro rakyat,” cetus Agus, salah satu pendemo.
Diutarakan, harga tiket KA KRD Jombang-Surabaya dari harga Rp. 2.000 menjadi Rp. 10.000. dan harga tiket KA Rapih Dhoho jurusan Blitar - Surabaya dari harga Rp. 5.500 menjadi Rp. 15.000. “Kenaikan tarif sampai 500 persen ini sangat tidak wajar. Kami minta PT KAI Daop VII Madiun menurunkan tarif tiket yang akan diberlakukan per 1 April itu,” cetus dia.
Kepala Stasiun Kereta Api Jombang, Farid usai menemui perwakilan pendemo menyatakan, pihaknya akan meneruskan aspirasi mereka ke kantor pusat PT KAI . “Kami akan menyampaikan aspirasi masyarakat ke PT KAI pusat terkait penentuan tarif baru yang akan berlaku pada 1 April nanti.
Para pendemo yang notabene pelanggan KA menyatakan akan menunggu keputusan PT KAI hingga sepekan kedepan. Jika tidak ada keputusan menurunkan harga tiket, mereka mengancam akan menggelar demo besar-besaran. “Kalau dalam waktu seminggu tidak ada jawaban atau keputusan menurunkan harga tiket dari yang diberlakukan per 1 April, maka kami akan kembali ngluruk dengan massa yang lebih besar lagi,” ancam pendemo seraya membubarkan diri secara tertib. (rg)
Social