Mojokerto-(satujurnal.com)
Hasil tes peserta lelang jabatan
Pemkot Mojokerto yang digelar Badan Diklat (Badiklat) Jawa Timur hingga hari ini
belum muncul. Sesuai agenda, hasil test manajerial yang digarap Badiklat
seharusnya sudah turun Jum’at pekan kemarin. Dan hari ini hingga besok uji
kompetensi bidang oleh panitia seleksi (pansel) bagi peserta yang dinyatakan
lulus penguji Badiklat.
“Memang seharusnya Jum’at
(27/3/2015) hasil seleksi Badiklat turun. Tapi terpaksa mundur karena kesibukan
Badiklat,” kata Kabid Mutasi dan Pengadaan BKD Kota Mojokerto, Ari Setyawan
didampingi Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, Senin
(30/3/3015).
Mundurnya penerimaan hasil test
manajerial yang diikuti pejabat eselon 3 dalam lelang jabatan untuk pos kepala Dinas
Pemuda Olahrga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) dan kepala Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) tersebut menyebabkan jadwal tes
bidang yang melibatkan tujuh anggota panitia seleksi, empat diantaranya dari
unsur diluar Pemkot mundur.
Sesuai ketentuan dalam Peraturan
Menteri PAN ARB Nomor 13 Tahun 2014, lelang jabatan yang disyaratkan dalam UU
Aparatur Sipil Negara dengan model assessment kompetensi meliputi kompetensi
manajerial dan kompetensi bidang. Pemkot menyerahkan test kompetensi manajerial
ke Badiklat Jatim. Dari 12 peserta yang menerobos lowongan Kepala Disporabudpar
dan 22 peserta yang memperbutkan lowongan Kepala Badan KBPP, akan ditentukan
minimal tiga peserta terbaik sesuai ranking.
“Ketentuannya, akan ditentukan
minimal tiga peserta dengan nilai hasil test manajerial tertinggi di
masing-masing lowongan. Kriterianya MS (memenuhi syarat), MMS (masih memenuhi
syarat), KMS (kurang memenuhi syarat) dan TMS (tidak memenuhi syarat). Para
peserta yang memenuhi kriteria inilah yang akan maju dalam test bidang,” terang
Ary.
Hanya saja, sejauh ini Pemkot
belum memastikan, berapa peserta nantinya yang bisa melaju ke babak test bidang
oleh Pansel tersebut. “Sedikitnya tiga peserta, tapi bisa jadi lebih dari itu
kalau yang masuk MS lebih dari tiga,” kilahnya.
Tugas pansel baru selesai setelah
menentukan tiga peserta ranking teratas di masing-masing lowongan dan
menyerahkan ke walikota untuk dipilih dan ditetapkan sebagai pejabat definitif.
“Walikota memiliki hak prerogratif untuk memilih satu dari tiga nama untuk
diputuskan sebagai kepala unit kerja,” pungkas Ary.
Seperti diketahui, dua kursi
lowong di level kepala SKPD yang baru dibentuk Pemkot Mojokerto, yakni kursi
Kepala Disporabudpar dan Badan KBPP diperebutkan 34 pejabat eselon III melalui
mekanisme lelang jabatan. Selama tiga hari, 18 – 20 Maret peserta lelang
jabatan ini menjalani assessment kompetensi di Badiklat Jatim di Surabaya. Meski hasil assessment kompetensi belum
muncul, namun jauh hari sudah merebak kabar munculnya enam nama. Mereka
merupakan pejabat yang disebut-sebut dekat dengan lingkaran elit Pemkot. Tak
pelak, kalangan Dewan pun gerah. Para wakil rakyat ini pun menyatakan akan
mengawal hingga tuntas rekruitmen kepala SKPD melalui lelang jabatan tersebut.
(one)
Social