Menderita Sindrom Steven Jhonson Hilal Terancam Buta  - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Menderita Sindrom Steven Jhonson Hilal Terancam Buta 

Jombang-(satujurnal.com)
Kemiskinan membuat Mohamad Hilal Fuadi seorang bocah penderita sindrom Steven Jhonson di Jombang mengalami kebutaan sehingga tidak bisa sekolah. Meski sudah tiga tahun antri operasi di RSUD Dr Sutomo Surabaya dengan kartu BPJS namun hingga saat ini belum terlaksana. Pihak rumah sakit masih menunggu dokter dan obat dari Singapura.

Bocah berusia 11 tahun putra pasangan suami istri Latif dan Fitria warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno ini tak kunjung bisa sekolah karena kedua matanya tak lagi bisa melihat dengan jelas.

Untuk beraktifitas atau bermain sang adiklah yang kini menjadi ajudan setianya. Karena selalu menuntun dan menjadi pengganti mata sang kakak.

Hilal berujar, sebenarnya juga ingin bisa melihat kembali dan bersekolah seperti teman-teman sebayanyanya. Namun orangtuanya yang hanya buruh tani tak mampu berbuat banyak untuk kesembuhan buah hatinya, kendati pun meski telah berupaya maksimal.

Fitria ibu Hilal menjelaskan, penglihatan putranya mendadak terganggu sejak usianya 5 tahun ketika sedang mulai sekolah di taman kanak-kanak. Saat itu Hilal terserang penyakit kulit yakni cacar air.

Setelah mengkonsumsi obat-obatan dari dokter penglihatan hilal justru terus menurun hingga kini nyaris tak bisa melihat sama sekali.

Setelah dirujuk ke RSUD Dr Sutomo Surabaya dengan fasilitas BPJSjamkesmas, hilal didiagnosa menderita penyakit kulit Steven jhonson Syndrome yang menjalar hingga ke mata sehingga harus dioperasi.

Menurut orang tua Hilal pihak rumah sakit  menjelaskan yang bisa melakukan operasi untuk penyakit jenis ini hanya dokter dari Singapura, sehingga operasinya harus menunggu dokter dari Singapura tersebut datang ke Surabaya.

Namun meski sudah tiga tahun menunggu dan rutin kontroli ke RSUD Dr Sutomo Surabayaa sebulan tiga kali sampai kini Hilal tak kunjung dioperasi.

Sehingga kini orang tua Hilal, Latif dan fitria yang sehari-hari hanya bekerja serabutan bingung karena sudah kehabisan biaya dan tidak mampu bolak-balik ke Surabaya lagi.
Setiap ditanyakan kapan operasinya pihak rumah sakit selalu mengatakan menunggu dokter dari Singapura datang.

Kedua orang tuanya Hilal berharap pihak terkait mau membantu agar hilal anak sulung dari tiga bersaudara segera bisa dioperasi dan bisa sekolah seperti teman-temannya. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional