Menengok Produktivitas Pekerja Disabilitas di Sektor Formal - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Menengok Produktivitas Pekerja Disabilitas di Sektor Formal

Mojokerto-(satujurnal.com) 
Stigma pekerja dengan keterbatasan fisik tidak akan produktif ternyata bisa dipatahkan. Sebaliknya, produktivitas mereka tercatat diatas rata-rata pekerja lainnya. Mereka lebih disiplin dan loyal terhadap perusahaan.

Manajemen sebuah perusahaan sepatu terbesar di Kota Mojokerto yang mempekerjakan 13 orang penyandang disabilitas membuktikan soal produktivitas mereka.

“Meskipun menyandang cacat tubuh, tapi mereka memiliki potensi. Produktivitas mereka diatas rata-rata pekerja lainnya. Mereka pun lebih rajin, disiplin. Dan soal loyalitas, tidak diragukan lagi,” ujar Meriati, HRD perusahaan sepatu berpangsa lokal dan ekspor tersebut, Kamis (26/3/2015).

Meriati menyebut, para penyandang disabilitas di perusahaannya mendapat job description disesuaikan dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuannya. Dari staf desain, tukang jahit, cutting dan bagian lainnya. “Ada yang cacat kaki, tangan, bisu tuli dan lainnya. Kita sesuaikan dengan kemampuan fisiknya,” imbuhnya. 

Dari 13 pekerja, beberapa diantaranya sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun. “Dua pekerja kami rekrut dari job fair Disnakertrans Kota Mojokerto tahun lalu,” ungkapnya. 

Menurut Meriati, terhadap para penyandang disablitas, sebelum mereka diberi beban kerja, terlebih dahulu diberi pelatihan. “Setidaknya mereka menjalani pelatihan satu bulan di dalam pabrik sebelum mendapat job. Ini penting untuk adaptasi mereka di dunia kerja,” katanya. 

Sementara soal dorongan pemerintah daerah setempat agar perusahaan mempekerjakan penyandang disablitas, sedikitnya satu persen dari total tenaga kerja, Meriati menyatakan pihaknya merespon positif bahkan membuka pintu lebar-lebar. “Ini bentuk kepedulian kami (perusahaan) terhadap para penyandang disablitas. Jadi kami welcome, sepanjang pekerja yang bersangkutan bersungguh-sungguh di dunia kerja,” tukasnya. 

Dwi Mustika, salah satu penyandang cacat yang bekerja di bagian jahit kap sepatu mengaku sudah delapan tahun bekerja di perusahaan yang berada di jalan Pahlawan Kota Mojokerto tersebut. 

Meski menyandang cacat kaki, perempuan pekerja di bagian jahit kap sepatu ini tampak cekatan. Tak ada kata letih sebelum pekerjaan selesai. Ia pun mengaku pantang memelas karena keterbatasan fisik yang disandangnya.

Tak beda dengan Dwi, Erik, pekerja di bagian desain. Penyandang cacat kaki  yang tinggal di lingkungan Kradenan, Kelurahan Kauman, Kota Mojokerto ini menjadi andalan perusahaan. Desain-desain karya Erik terbilang paling baik. Lulusan Diploma Desain Grafis ITN Malang tersebut dipercaya untuk mendesain sepatu sesuai pesanan. 

“Saya dipercaya membuat desain sepatu sesuai order. Tapi sering juga membuat desain untuk produk-produk khusus,” ucapnya. 

Ketegaran Dwi dan Erik merupakan cerminan kekuatan pekerja penyandang disabilitas di perusahaan ini. Semangat dan dorongan untuk bekerja dan berkarya lebih baik menjadikan produktivitasnya mendapat acungan jempol manajemen perusahaan. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional