Keluarga pasangan suami istri lanjut usia (pasutri manula), Ponidjan dan Ponijem, warga Dusun Sumber Waru,Desa Sumber, Kecamatan Wonosalam.Jombang benar-benar berada dibawah garis kemiskinan.
Untuk menyambung hidup, pasutri yang sudah memasuki usia 90 tahun dan 85 tahun yang tinggal bersama Marsini, anak semata wayangnya yang berusia 50 tahun ini hanya bertumpuh pada belas kasihan para tetangganya.
Tempat tinggal mereka sangat jauh dari kategori rumah sehat. Pun perabot rumah tangga yang masih dimiliki, seperti tempat tidur tanpa kasur dan kursi tampak rapuh dimakan usia.
Ponidjan, sebelum menyerah dengan kondisi fisiknya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani atau pekerja serabutan. Namun, sejak tiga tahun lalu pekerjaan itu kini terpaksa harus ditinggalkan. Pun tetangganya tak tega untuk mempekerjakan pria yang sudah berusia sembilan dasa warsa ini.
Sayangnya, sejumlah program pemerintah yang diusung untuk pengentasan kemiskinan tak menyentuh keluarga miskin (gakin) ini.
Kepedulian para tetangganyalah yang menyebabkan keluarga kecil ini bertahan hidup. Hampir setiap hari, secara bergantian tetangganya mengirim keluarga miskin ini nasi dan lauk ala kadarnya. Namun, tak jarang, kala tetangganya tak ada yang datang memberi mereka makanan, maka sisa makanan yang masih ada dimasak kembali.
Suparti, salah satu tetangga bertutur, dua tahun lalu program bantuan langsung tunai (BLT) sempat dinikmati keluarga ini. Tapi program yang bergulir setiap tahun itu kini tak lagi didapat.
Ironisnya, perangkat desa setempat tak mengambil langkah apa pun, kendati sejatinya tahu jiwa warganya itu layak mendapat BLT.
Warga berharap agar agar pemerintah membantu keluarga Ponidjan. Selain bisa disentuh program-program pengentasan kemiskinan, rumah kumuh mereka dapat direhab melalui bedah rumah atau program bantuan lainnya. (rg)
Social