Wabup Jombang Mundjidah Wahab |
Mencuatnya pemberitaan
media massa terkait buku Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas XI berkonten ajaran
radikalisme serupa ajaran ISIS mulai
membawa korban. Salah satu guru agama Islam di SMAN 1 Jombang mengaku diteror
seseorang yang diduga pro penyebaran buku tersebut.
Hanya saja, sang
guru agama tersebut enggan mengungkap bentuk teror yang diterimanya.
Soal ini, Wakil
Bupati Jombang, Munjidah Wahab menyatakan, Pemkab akan segera menarik seluruh
buku yang sudah beredar di sejumlah sekolah tersebut. Pun terhadap guru agama
SMAN 1 yang diteror, pihaknya siap melindungi.
“Buku PAI yang di
susun oleh MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) segera akan kita tarik dari
seluruh sekolah. Ini agar tidak membuat keresahan para siswa. Karena buku PAI
itu sangat provokatif dan tidak tidak layak di baca oleh siswa,” kata Wabup
Munjidah Wahab, Minggu (22/3/2015).
Sedangkan terhadap
guru agama yang diteror, ujar Munjidah Wahab, pihaknya siap melindungi.
Sementara itu,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang meminta penyusun buku PAI
bertanggungjawab. Karena konten buku itu sangat radikal. Untuk kepentingan ini,
MUI akan memanggil MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) agama, penyusun buku
tersebaut.
“Segera kita
panggil penyusunnya (MGMP),” kata Sekretaris MUI Jombang, Junaedi Hidayat.
Lembaga ini juga
mendorong agar buku tersebut ditarik. “Agar permasalahan cepat selesai, segera
saja buku itu ditarik. Jika tidak, maka para siswa akan memahami bahwa membunuh
orang non muslim dibenarkan, seperti konten buku yang sangat menjurus ke
radikalisme itu,” katanya.(rg)
Social