Puluhan petani dibantu anggota TNI dan Polri menggelar
gropyokan berburu hama tikus dengan memanfaatkan anjing pemburu di lahan
pertanian Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Selasa
(31/03/2015).
Perburuan tikus biang rusaknya tanaman padi secara
massa ini dilakukan agar para petani tak kian terpuruk akibat merugi, seperti
yang dialami petani di musim panen kali ini.
“Hama tikus yang menyerang saat musim panen ini
benar-benar merajalela. Agar kelangsungan panen berikutnya bebas dari hama
tikus, kita gropoyan tikus dibantu anggota TNI dan Polri,” kata Kamid, salah
satu petani.
Perburuan hama tikus, lanjut Kamid, dengan
memanfaatkan anjing pemburu yang mempunyai daya endus kuat. “Ada dua anjing
yang dilepas untuk memburu tikus,” imbuhnya.
Selain memanfaatkan anjing, para petani juga
melakukan pengasapan pada lubang lubang tikus. Dengan menggunakan belerang yang dibakar dan
dimasukan kedalam lubang tikus di pematang sawah, puluhan petani bersama anggota
TNI dan Polri, melakukan pengasapan.
Sedang anjing yang dilepas terus mengendus di
lubang-lubang persembunyian hama tikus. Sekali endus, keberadaan tikus di dalam
lubang pun tercium. Hama tikus yang keluar dari lubang akibat terkena
pengasapan pun digropyok ramai-ramai.
Anjing pemburu milik petani ini sigap mengoyak-oyak
tikus yang didapatnya.
Pemberantasan hama tikus dengan gropyokan dan
pengasapan ini bagi petani merupakan cara yang cukup efektif.
Diharapkan, musim panen berikutnya, padi mereka tidak
lagi terjamah hama tikus maupun hama padi lainnya.
Sementara itu, Bupati Jombang Nyono Suharli
mengatakan, meskipun tanaman padi di wilayahnya banyak yang diserang hama tikus
dan wereng, namun hasil panen petani meningkat dibanding tahun lalu. Tahun ini ini
seluas 15.000 hektar dari 16.000 hektar berhasil dipanen. (rg)
Social