Mojokerto-(satujurnal.com)
Proyek pembangunan relokasi sementara ratusan pedagang pasar Tanjung Anyar ke lapangan Surodinawan, Kota Mojokerto senilai Rp 9,54 miliar akhirnya diurungkan. Dalih efisensi dan ketidaksetujuan Walikota Mas’ud Yunus menjadi alasan pembatalan proyek APBD 2015 tersebut.
Penghapusan proyek relokasi ini berimbas pada realisasi pembangunan pasar tiga lantai dengan konsep pasar modern yang digagas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk Pasar Tanjung Anyar jalan ditempat.
“Memang (proyek relokasi) tak jadi. Dan itu untuk efisiensi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, dana sebesar Rp 9,54 miliar yang dibutuhkan untuk pembangunan ’pasar sementara’ itu justru akan sia-sia. Pasar itu akan dibongkar usai pembangunan pasar Tanjung Anyar rampung. Dan pedagang akan kembali ke stand area pasar induk.
Yang direncanakan kemudian, yakni lokasi baru untuk pembangunan pemindahan ratusan pedagang tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto M. Effendi pun tak menyangkal pembatalan proyek penampungan sementara itu.
Ada empat lokasi baru yang disodorkan pihaknya.’’Kita sudah ajukan empat lokasi yang bisa menjadi alternatif pasar baru itu,’’ paparnya.
Empat lokasi itu adalah di Jalan Benteng Pancasila, Jalan Semeru, area persawahan di Semeru, dan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kedundung, Magersari. ’’Tentunya, ini sudah bukan menjadi ranah DPU untuk mencari lokasi,’’ tambah Effendi.
Meski kemudian sudah muncul lokasi baru, ujar Effendi, akan ada kendala jika harus direalisasi tahun ini. Karena sejumlah prasyarat pembangunan, belum terpenuhi. Diantaranya UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).
Tahap ini harus dilalui sebelum pembangunan dilakukan. ’’Kalau perencanaan, tak ada masalah. Tapi UKL-UPL tak bisa dipenuhi dengan cepat,’’ ungkap Effendi.
Sementara terjadi pembatalan proyek relokasi dan proyek revitalisasi Pasar Tanjung Anyar, Walikota Mas’ud Yunus menyatakan keinginannya membangun pasar baru di pasar baru di sebelah timur kawasan Benteng Pancasila (Benpas). Pasar berkonsep tradisional modern itu diyakini akan lebih produktif karena berdekatan dengan jalan By Pass. (one)
Proyek pembangunan relokasi sementara ratusan pedagang pasar Tanjung Anyar ke lapangan Surodinawan, Kota Mojokerto senilai Rp 9,54 miliar akhirnya diurungkan. Dalih efisensi dan ketidaksetujuan Walikota Mas’ud Yunus menjadi alasan pembatalan proyek APBD 2015 tersebut.
Penghapusan proyek relokasi ini berimbas pada realisasi pembangunan pasar tiga lantai dengan konsep pasar modern yang digagas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk Pasar Tanjung Anyar jalan ditempat.
“Memang (proyek relokasi) tak jadi. Dan itu untuk efisiensi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto, Rabu (18/3/2015).
Menurutnya, dana sebesar Rp 9,54 miliar yang dibutuhkan untuk pembangunan ’pasar sementara’ itu justru akan sia-sia. Pasar itu akan dibongkar usai pembangunan pasar Tanjung Anyar rampung. Dan pedagang akan kembali ke stand area pasar induk.
Yang direncanakan kemudian, yakni lokasi baru untuk pembangunan pemindahan ratusan pedagang tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto M. Effendi pun tak menyangkal pembatalan proyek penampungan sementara itu.
Ada empat lokasi baru yang disodorkan pihaknya.’’Kita sudah ajukan empat lokasi yang bisa menjadi alternatif pasar baru itu,’’ paparnya.
Empat lokasi itu adalah di Jalan Benteng Pancasila, Jalan Semeru, area persawahan di Semeru, dan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kedundung, Magersari. ’’Tentunya, ini sudah bukan menjadi ranah DPU untuk mencari lokasi,’’ tambah Effendi.
Meski kemudian sudah muncul lokasi baru, ujar Effendi, akan ada kendala jika harus direalisasi tahun ini. Karena sejumlah prasyarat pembangunan, belum terpenuhi. Diantaranya UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).
Tahap ini harus dilalui sebelum pembangunan dilakukan. ’’Kalau perencanaan, tak ada masalah. Tapi UKL-UPL tak bisa dipenuhi dengan cepat,’’ ungkap Effendi.
Sementara terjadi pembatalan proyek relokasi dan proyek revitalisasi Pasar Tanjung Anyar, Walikota Mas’ud Yunus menyatakan keinginannya membangun pasar baru di pasar baru di sebelah timur kawasan Benteng Pancasila (Benpas). Pasar berkonsep tradisional modern itu diyakini akan lebih produktif karena berdekatan dengan jalan By Pass. (one)
Social