Mojokerto-(satujurnal.com)
Suasana kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto di Hari Kartini terasa berbeda dengan hari kerja biasanya.
Kekompakan semua pegawai yang berbusana daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang tengah berada di kantor layanan publik tersebut.
"Menarik," komentar singkat Anggun, warga Magersari Kota Mojokerto melihat
dandanan para pegawai DPPKA.
Beberapa warga mengaku terkesan dengan pelayanan pegawai DPPKA yang berbeda ketimbang hari biasanya.
"Meski mengenakan pakaian tradisional tapi layanannya tetap (baik)," nilai Anas, warga yang antri di loket PBB.
Tak hanya mengenakan pakaian adat, dinas ini juga menggelar lomba fashion show yang diikuti pegawai perempuan dan isteri dari para pegawai laki-laki.
Tak kalah piawai dengan peragawati dan peragawan profesional, mereka pun berlenggak-lenggok diatas karpet merah sepanjang sepuluh meter.
Sesekali gelak tawa pun pecah tatkala pemandu acara mengomentari laku dan dadanan peserta yang tengah menunjukkan keanggunan yang dimiliki di depan para juri.
"Berbusana adat di Hari Kartini ini salah satu cara menghargai jasa perjuangan Kartini, tokoh emansipasi wanita Indoneasia," kata Kepala DPPKA Kota Mojokerto, Agung Mulyono disela-sela kegiatan yang kali pertama digelar instansinya tersebut.
Peringatan Hari Kartini, ujar Agung, merupakan momentum untuk melakukan introspeksi diri agar tetap tumbuh, dari posisi hari ini menjadi lebih baik lagi di masa datang.
Pesan moral yang disampaikan dari rangkaian kegiatan ini, lanjut Agung, yakni komitmen untuk melanjutkan perjuangan Kartini.
Ia pun menyatakan akan mengagendakan kegiatan Hari Kartini sebagai agenda tahunan instansinya. (one)
Kekompakan semua pegawai yang berbusana daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang tengah berada di kantor layanan publik tersebut.
"Menarik," komentar singkat Anggun, warga Magersari Kota Mojokerto melihat
dandanan para pegawai DPPKA.
Beberapa warga mengaku terkesan dengan pelayanan pegawai DPPKA yang berbeda ketimbang hari biasanya.
"Meski mengenakan pakaian tradisional tapi layanannya tetap (baik)," nilai Anas, warga yang antri di loket PBB.
Tak hanya mengenakan pakaian adat, dinas ini juga menggelar lomba fashion show yang diikuti pegawai perempuan dan isteri dari para pegawai laki-laki.
Tak kalah piawai dengan peragawati dan peragawan profesional, mereka pun berlenggak-lenggok diatas karpet merah sepanjang sepuluh meter.
Sesekali gelak tawa pun pecah tatkala pemandu acara mengomentari laku dan dadanan peserta yang tengah menunjukkan keanggunan yang dimiliki di depan para juri.
"Berbusana adat di Hari Kartini ini salah satu cara menghargai jasa perjuangan Kartini, tokoh emansipasi wanita Indoneasia," kata Kepala DPPKA Kota Mojokerto, Agung Mulyono disela-sela kegiatan yang kali pertama digelar instansinya tersebut.
Peringatan Hari Kartini, ujar Agung, merupakan momentum untuk melakukan introspeksi diri agar tetap tumbuh, dari posisi hari ini menjadi lebih baik lagi di masa datang.
Pesan moral yang disampaikan dari rangkaian kegiatan ini, lanjut Agung, yakni komitmen untuk melanjutkan perjuangan Kartini.
Ia pun menyatakan akan mengagendakan kegiatan Hari Kartini sebagai agenda tahunan instansinya. (one)
Social