Mojokerto-(satujurnal.com)
Jalur tengkorak jalan
By Pass KM 33, di kawasan Magersari, Kota Mojokerto kembali menelan korban.
Tiga nyawa melayang di jalur ini dalam insiden kecelakaan antara tronton bermuatan pupuk dan Suzuki APV, Rabu
(22/04/2015) dini hari.
Korban
meninggal, yakni Asman, 50, sopir Suzuki APV asal Desa Purwodadi, Kecamatan
Tambak, Kabupaten Banyumas, Septi Fajarini, 17, dan Arif Priyanto, 20,
keduanya, asal Desa Tlaga, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas (penumpang
APV). Jenazah ketiga korban dilarikan ke RSU dr Wahidin Sudirohusodo Kota
Mojokerto.
Informasi
yang dihimpun, tabrakan maut yang terjadi sekitar pukul 02.15 WIB antara truk
tronton nopol L 9843 UG dengan Suzuki APV, nopol R 1769 PH diduga kuat akibat
sopir Suzuki APV, Asman ngantuk. Laju Suzuki APV dari arah Jombang-Mojokerto dengan
kecepatan tinggi oleng. Sementara truk tronton yang dikemudikan Jito Warsono,
45, asal Gemaran Kabupaten Madiun dari arah Surabaya - Mojokerto dengan
kecepatan sekitar 40-50 km per jam.
Sesampai
di lokasi kejadian tepatnya depan pabrik pembuatan palet, mobil yang
dikemudikan Asman menghantam bodi depan tronton. Menurut Jito Warsono, meski sudah
berusaha menghindar ke kiri, tetapi peristiwa tragis itu tak bisa terelakkan.
Tronton tersebut justru terguling hingga menghantam empat gazebo yang dijual di
tepi jalan hingga hancur.
"Pas
di lokasi, mobil itu menabrak tronton yang saya kemudikan. Saya berusaha
banting setir ke kiri hingga tronton terguling karena ban kiri masuk
sawah," ujar Jito.
Mobil
Suzuki APV yang semula mengarah ke Surabaya posisinya berbalik 180 derajat.
Sopir Asman posisinya terjepit dashboard dan kap mobil. Tangan kanan sopir,
posisinya memegang pegangan atas dan tubuhnya terjepit kemudi.
Diduga
korban sebelum tewas berusaha keluar dari mobil. Begitu pula, dua penumpang
yang duduk di jok tengah tubuhnya terjepit bodi depan yang terdorong ke
belakang.
Kerasnya tabrakan tak pelak mengundang kekagetan warga sekitar. Begitu terdengar suara benturan keras, beberapa orang langsung menuju lokasi. Satpam pabrik palet yang tengah ada di pos juga langsung keluar untuk menolong korban. Namun satpam bersama warga lain, tak bisa apa-apa karena tubuh ketiga korban terjepit bodi mobil. Peristiwa maut itu pun akhirnya dilaporkan ke Polresta Mojokerto.
Untuk
mengevakuasi ketiga jenazah, relawan harus berjuang selama 1,5 jam. Karena
relawan bekerja manual tidak menggunakan alat pemotong pelat atau besi. Mulai
dari menarik kap mobil hingga dashboard yang menjepit tubuh sopir dan dua
penumpang.
Kasat
Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP ES Narulita, mengungkapkan kecelakaan itu
akibat sopir Suzuki APV mengantuk. Sesuai keterangan di lapangan, mobil warna
putih itu dari jarak 100 meter sudah mengarah ke kanan hingga melewati marka
jalan lalu menabrak tronton. "Ngantuk sebagai penyebab utama kecelakaan
yang menewaskan 3 orang," ujar AKP ES Narulita. (wie)
Social