Jombang-(satujurnal.com)
Program pengentasan kemiskinan rupanya belum menyentuh nenek Rumini, perempuan yang diperkirakan berusia 117 tahun yang hidup bersama anaknya Sa'anah yang berusia 78 tahun.
Nenek Rumini yang hidup di era penjajahan Belanda, era revolusi, era orde baru hingga era reformasi saat ini, sekalipun tak pernah menikmati guyuran bantuan dana dari pemerintah, seperti dana bantuan langsung tunai (BLT) hingga program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) yang tengah bergulir.
Nenek yang memiliki 11 anak dan kini hidup berdua dengan anak keenamnya Sa'anah ini tak mengantongi Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sehingga tak berhak memperoleh raskin, maupun program perlindungan sosial lainnya dan terus menjadi penonton program-program bertajuk pemberdayaan masyarakat tersebut.
Dengan kesederhaannya, kedua lansia ini hanya mengandalkan berdagang kayu untuk menyanggah dapurnya.
Nenek berusia lebih dari satu abad yang sudah berkurang pendengaran dan penglihatanya agak kabur ini yang biasa duduk dan wiridan di kursi ruang tamu ini mengaku hanya bisa pasrah.
Nenek yang merasa betah tinggal berdua dengan Sa'anah anaknya, tak tahu harus mengadu kemana untuk mendapat haknya. (rg)
Social