Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota
Mojokerto kembali menggulirkan Job Fair, di GOR dan Seni Mojopahit, jalan
Gajahmada, Kota Mojokerto, 3 hingga
4 Juni 2015 mendatang.
“Tersedia 2.000 lowongan pekerjaan dari 35 perusahaan
peserta,” kata Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid, Minggu
(31/5/2015).
Menurut Amin Wachid, banyaknya perusahaan terkemuka dari
berbagai daerah yang mengambil peran dalam bursa kerja tak lepas dari hasil dua
kali job fair yang digelar tahun lalu. “Rata-rata setiap perusahaan membuka
lowongan untuk 50 sampai 60 tenaga kerja,” imbuhnya.
Bahkan perusahaan berskala nasional di Surabaya dan NIP
(Ngoro Industri Persada) mencatatkan kebutuhan tenaga kerjanya diatas angka 100
tenaga kerja. “Ini peluang yang harus benar-benar dimanfaatkan para pencari
kerja,” ujar Amin Wachid.
Karena, lanjut dia, posisi
dan kualifikasi yang dibutuhkan beragam. Ini lantaran perusahaan yang
berpartisipasi bergerak dalam industri yang bervariasi, seperti ritel,
otomotif, mebel, manufaktur, perbankan, serta makanan dan minuman dan lainnya.
Beragamnya lowongan kerja dalam job fair jilid III ini kata Amin diharapkan akan mampu menekan angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto. “Memang bursa kerja bisa diikuti siapa saja, tapi harapan kita akan lebih banyak lagi warga Kota Mojokerto yang terserap,” imbuhnya.
Beragamnya lowongan kerja dalam job fair jilid III ini kata Amin diharapkan akan mampu menekan angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto. “Memang bursa kerja bisa diikuti siapa saja, tapi harapan kita akan lebih banyak lagi warga Kota Mojokerto yang terserap,” imbuhnya.
Disnakertrans
Kota Mojokerto mencatat, sampai saat ini jumlah warga kota yang mendaftar sebagai pencari kerja
sebanyak 2.859 orang. Diharapkan, job fair
nantinya akan memberi ruang bagi ribuan pencari kerja tersebut. “Kalau jumlah
ini bisa terserap maksimal, tentunya grafik angka pengangguran akan turun.
Sementa ini, angka pengangguran di tahun 2013 mencapai 5,68
persen dari populasi angkatan kerja yang ada, namun turun menjadi 4,42 persen
di tahun 2014.
Yang juga digarisbawahi dalam job fair kali ini, yakni komitmen perusahaan untuk menerima pencari kerja penyandang difabilitas. “Sebagai
Sementara
soal mekanisme rekruitmen di arena job fair indoor ini , menurut Amin,
tak beda dengan dua helatan sebelumnya. “Otoritas (rekruitmen) tetap pada
perusahaan peserta..Akan ada beberapa varian dari interaksi langsung antara
para pencari kerja dengan perusahaan terkait proses rekruitmen karyawan. Ada yang langsung
wawancara, ada juga yang menerapkan mekanisme lain,” katanya.
Yang pasti, lanjut Amin, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
cukup besar dalam Job Fair. Karenanya, ia berharap para pencari kerja
mempersiapkan diri dengan baik. Termasuk membawa CV lengkap.
Amin menyebut, selain untuk kebutuhan perusahaan yang
membutuhkan karyawan, lamaran yang
dibawa para pencari kerja akan menjadi data base bagi Disnakertrans. “Data base
ini bagian dari tindaklanjut Job Fair. Dengan data base, akan diketahui
keahlian dan lulusan para pencari kerja. Jika usai Job Fair ada perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu, kita bisa membuka data
base itu untuk kita sambungkan dengan perusahaan yang bersangkutan,” paparnya. (one)
Social