Demo, PKL Tuntut Pemkot Beri Ruang Dagang di Alun-alun - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Demo, PKL Tuntut Pemkot Beri Ruang Dagang di Alun-alun

Mojokerto-(satujurnal.com)
Tidak kurang dari seratus pedagang kaki lima (PKL) yang terimbas sterilisasi Alun-alun Kota Mojokerto menggelar demo di depan perkantoran Pemkot Mojokerto, Jum’at (19/6/2015). 

Umar Faruq, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto yang disebut-sebut bakal menjadi motor demo, ternyata tak tampak ditengah massa. Pun, Slamet Khusairi yang selama ini menyebut dirinya sebagai koordinator PKL Alun-alun, juga ‘absen’. 

“Yang bergerak sekarang ini murni pedagang yang tergabung dalam Paguyuban PKL Alun-alun,” ujar Nuradi, yang mengklaim sebagai ketua paguyuban. 

Paguyuban PKL yang sekarang beranggotakan 91 orang memilih aksi demo, kata Nuradi, sebagai wujud penyampaian aspirasi, agar tetap diberi ruang di seputaran Alun-alun. 

Seraya terus berdemo dan berorasi bergantian di depan pintu gerbang perkantoran Pemkot Mojokerto, lima perwakilan paguyuban PKL ini berdialog dengan Sekkota Mas Agoes Nirbito Moenasih Warsono. 

Namun, hingga ujung dialog tak ada titik temu antara permintaan PKL dengan sikap Pemkot. Sekkota menjanjikan akan menyampaikan aspirasi mereka ke Walikota Mas’ud Yunus dan akan menyampaikan hasilnya Senin pekan depan. 

“Kita menunggu sampai Senin pekan depan. Kalau ternyata walikota tidak memberi solusi dan tetap membendung kita untuk berjualan di seputaran Alun-alun, kita demo lagi,” lontar Nuradi. 

Alasan yang dikemukakan Nuradi, para PKL bukan berjualan di area dalam tapi diluar pagar Alun-alun. Sehingga wajar jika meminta Pemkot memberi ruang dagang di titik-titk tertentu di seputaran Alun-alun. 

“Jam dagang kita juga terbatas, jam 4 sampai jam 10 malam. Kecuali hari Sabtu, bisa sampai jam 12 malam,” katanya. 

Para PKL, lanjut Nuradi, juga siap menjaga kebersihan Alun-alun. “Tidak ada bedak semi permanen. Semuanya bersih setelah berjualan,” sergahnya. 

Seperti diberitakan, Satpol PP menghentikan aktivitas PKL di kawasan Alun-alun Kota Mojokerto, Selasa (16/6/2015) sore mulus tanpa ada gejolak. Tak satu pun PKL dan penyedia jasa mainan odong-odong yang tampak di kawasan yang dijadikan paru-paru kota tersebut. 

Untuk mengantisipasi kembalinya PKL, satu jalur dari arah utara memutar ke jalan A Yani menuju jalan Mojopahit ditutup total. Sehingga, pengendara motor harus memutar melewati badan jalan yang selama ini digunakan penyedia jasa odong-odong. 

“Penutupan satu jalur ini untuk mengembalikan fungsi jalan di bagian selatan Alun-alun yang selama ini dijadikan arena odong-odong,” kata Kasatpol PP Kota Mojokerto, Mashudi. 

Sterilisasi kawasan Alun-alun, ujar Mashudi, diberlakukan selamanya. 

“Bukan untuk menghadapi bulan ramadhan saja, tapi selamanya. Ini sesuai komitmen semua pihak, termasuk PKL yang sudah direlokasi di kawasan Benteng Pancasila tahun 2012 lalu,” imbuhnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional