Jombang-(satujurnal.com)
Warga Kabupaten Jombang mempunyai tanda unik saat hendak menjalankan ibadah berbuka puasa dan sahur di bulan suci ramadhan.
Tanda unik ini berupa sirine atau seruling bekas peninggalan penjajahan Belanda.
Kini sirine tersebut dipercaya sebagai patokan saat berbuka dan sahur sebelum adzan dikumandangkan.
Bunyi inilah yang dianggap warga Jombang sebagai tanda saat waktu berbuka serta sahur. Bunyi keras seperti suara sirine inilah yang kini dijadikan patokan sebagian warga saat bulan ramadhan.
Setiap sore hari sejumlah warga tampak berkerumun dan memilih menunggu waktu berbuka puasa di bawah menara ini. Bahkan begitu suara sirine tersebut berbunyi para warga langsung bergegas berbuka meski adzan maghrib belum dikumandangkan.
Sirine atau biasa disebut warga sebagai suling buka puasa ini merupakan bangunan mirip menara bekas peninggalan Belanda. Bangunan lama dengan luas hanya dua kali dua meter dan tinggi sepuluh meter ini berada di dua titik yakni di Alun-alun kota dan Gang Suling jalan Ahmad Yani.
Pihak pemkab setempat mengoperasikan sirine ini khusus saat bulan suci ramadhan saja. Sedangkan sirine tersebut dibunyikan bertepatan dengan jadwal sholat mahgrib dan imsak.
Dengan adanya sirine ini warga jombang mengaku sangat terbantu. Sebab jika tidak mendengar suara sirine warga hanya berpatokan pada suara adzan saja, ditambah lagi saat sahur tiba suara alarm juga tidak terlalu membantu.(rg)
Social