Tolak Pembersihan PKL Alun-alun, Wakil Ketua Dewan Turun Demo - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tolak Pembersihan PKL Alun-alun, Wakil Ketua Dewan Turun Demo

Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang terimbas sterilisasi kawasan Alun-alun Kota Mojokerto akan menggelar aksi demo di depan Perkantoran Pemkot Mojokerto, jalan Gajahmada, Jum’at (19/6/2015) besok. 

Sumber satujurnal menyebutkan, demo sebagai wujud protes terhadap langkah Pemkot Mojokerto membersihkan pelaku usaha sektor informal di kawasan yang diplot jadi paru-paru kota tersebut dimotori Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Umar Faruq.

Politisi PAN ini memang yang paling lantang bersuara soal sikap Satpol PP yang tak lagi memberi toleransi bagi PKL untuk berniaga di area yang dipugar dengan dana miliaran rupiah tersebut. 

Ia menilai, Satpol PP terlalu tancap gas. Seharusnya, penegak perda ini tak langsung melakukan penertiban sebelum memiliki solusi atas nasib para pedagang. 

Menurutnya, PKL seperti halnya warga yang berada di level marginal harus diberi ruang usaha yang layak. Apalagi, kini dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan ramadhan dan lebaran serta menghadapi tahun ajaran baru bagi anak-anak mereka. 

Yang disayangkan, langkah Pemkot membersihkan PKL di kawasan Alun-alun diambil setelah jumlah mereka terus bertambah, mencapai sekitar 200 PKL. 

Koordinator PKL Alun-alun, Slamet Khusairi  mengatakan, aksi demo yang digelar besok juga diwarnai istighosah dan Sholat Jum'at bersama di depan Pemkot. 

“Demo para PKL ini bagian dari protes keras terhadap sikap Pemkot yang sudah tutup mata terhadap nasib pelaku usaha sektor informal,” ujar Toyik, sapaan Slamet Khusairi. 

Soal kekuatan massa, Toyik menyebut tidak kurang dari 400 orang. “Massa yang demo, PKL plus keluarga mereka. Jumlahnya tidak kurang dari 400 orang,” akunya. 

Seperti diberitakan, Satpol PP menghentikan aktivitas PKL di kawasan Alun-alun Kota Mojokerto, Selasa (16/6/2015) sore mulus tanpa ada gejolak. Tak satu pun PKL dan penyedia jasa mainan odong-odong yang tampak di kawasan yang dijadikan paru-paru kota tersebut. 

Untuk mengantisipasi kembalinya PKL, satu jalur dari arah utara memutar ke jalan A Yani menuju jalan Mojopahit ditutup total. Sehingga, pengendara motor harus memutar melewati badan jalan yang selama ini digunakan penyedia jasa odong-odong. 

“Penutupan satu jalur ini untuk mengembalikan fungsi jalan di bagian selatan Alun-alun yang selama ini dijadikan arena odong-odong,” kata Kasatpol PP Kota Mojokerto, Mashudi. 

Sterilisasi kawasan Alun-alun, ujar Mashudi, diberlakukan selamanya. 

“Bukan untuk menghadapi bulan ramadhan saja, tapi selamanya. Ini sesuai komitmen semua pihak, termasuk PKL yang sudah direlokasi di kawasan Benteng Pancasila tahun 2012 lalu,” imbuhnya. 

Setiap PKL yang nekad berdagang di kawasan Alun-alun pun harus berpikir ulang. Karena mengiringi langkah pembersihan PKL, Satpol PP mendirikan dua tenda yang difungsikan sebagai pos penjagaan di depan gapura bagian selatan dan utara. (one) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional