Mojokerto-(satujurnal.com)
Bulog Divre Surabaya Selatan di Mojokerto mengklaim ketersediaan beras aman hingga sepuluh bulan kedepan, kendati pun saat ini tengah musim kemarau.
“Stok kita aman sampai 10 bulan kedepan. Tidak masalah ada momen Lebaran dan kemarau panjang, semuanya tercukupi," papar Kasub Bulog Drive Surabaya Selatan di Mojokerto, Budi Ganefiantara, Rabu (08/7/2015).
Budi menyebut, sampai dengan bulan Juli ini, pihak Sub Bulog setempat telah berhasil memenuhi sekitar 75 persen target pengadaan yang mencapai 70 ribu ton.
"Stok pengadaan kita sudah mencapai 56 ribu ton dari 70 ribu yang ditargetkan tahun ini," katanya.
Padahal, di tahun ini juga pihaknya telah memasok kebutuhan sejumlah beras bagi daerah Ambon, Sibolga, Banjarmasin dan Padang.
Awalnya, sejumlah pihak mengkhawatirkan pencapaian stok pengadaan Bulog setempat karena tingginya intensitas hujan sampai April lalu.
Dikhawatirkan membuat pengadaan puluhan ribu ton gabah kering Bulog Mojokerto tersendat. Tapi hingga memasuki bulan ke empat, pihak Bulog setempat baru berhasil mengakusisi 15 ribu ton dari target 70 ribu ton kebutuhan gabah untuk stabilitas pangan nasional.
Untuk memaksimalkan kran pembelian di daerah kantong beras dengan harga kering giling Rp 4.650 perkilogram. Daerah sini sendiri mempunyai delapan gudang penyimpanan yang terdiri dari dua gudang di Mojokerto dan enam gudang di Jombang. (one)
Bulog Divre Surabaya Selatan di Mojokerto mengklaim ketersediaan beras aman hingga sepuluh bulan kedepan, kendati pun saat ini tengah musim kemarau.
“Stok kita aman sampai 10 bulan kedepan. Tidak masalah ada momen Lebaran dan kemarau panjang, semuanya tercukupi," papar Kasub Bulog Drive Surabaya Selatan di Mojokerto, Budi Ganefiantara, Rabu (08/7/2015).
Budi menyebut, sampai dengan bulan Juli ini, pihak Sub Bulog setempat telah berhasil memenuhi sekitar 75 persen target pengadaan yang mencapai 70 ribu ton.
"Stok pengadaan kita sudah mencapai 56 ribu ton dari 70 ribu yang ditargetkan tahun ini," katanya.
Padahal, di tahun ini juga pihaknya telah memasok kebutuhan sejumlah beras bagi daerah Ambon, Sibolga, Banjarmasin dan Padang.
Awalnya, sejumlah pihak mengkhawatirkan pencapaian stok pengadaan Bulog setempat karena tingginya intensitas hujan sampai April lalu.
Dikhawatirkan membuat pengadaan puluhan ribu ton gabah kering Bulog Mojokerto tersendat. Tapi hingga memasuki bulan ke empat, pihak Bulog setempat baru berhasil mengakusisi 15 ribu ton dari target 70 ribu ton kebutuhan gabah untuk stabilitas pangan nasional.
Untuk memaksimalkan kran pembelian di daerah kantong beras dengan harga kering giling Rp 4.650 perkilogram. Daerah sini sendiri mempunyai delapan gudang penyimpanan yang terdiri dari dua gudang di Mojokerto dan enam gudang di Jombang. (one)
Social