Forpimda Cetuskan Empat Poin Pernyataan Sikap Tolikara Damai - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Forpimda Cetuskan Empat Poin Pernyataan Sikap Tolikara Damai

Mojokerto-(satujurnal.com)
Pernyataan sikap Tolukara Damai dicetuskan sejumlah tokoh masyarakat dan unsur  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan 
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Mojokerto di Ruang Nusantara Kantor Pemkot Mojokerto, Senin (27/7/2015).

Termaktub dalam empat poin pernyataan sikap terkait tragedi Tolikara yakni rasa prihatin yang mendalan dari segenap elemen masyarakat atas kejadian di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua.

Kasus Tolikara harus diselesaikan secara proporsional berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku dengan mengedepankan Persatuan dan Kesatuan. 

Segenap elemen masyarakat Kota Mojokerto tidak akan terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang. 

Warga Kota Mojokerto akan saling menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayah Kota Mojokerto. 

"Kita berdiskusi
Kejadian kerusuhan isu SARA di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua, dengan perwakilan sejumlah elemen masyarakat. Hal ini dilandasi rasa keprihatinan atas kasus Tolikara sehingga perlu adanya persamaan persepsi antarumat beragama dan seluruh elemen masyarakat," kata Mas'ud Yunus.

Ia pun berharap Kota Mojokerto khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat lebih kondusif. “Kesejahteraan itu dapat terselenggara dan terwujud bila ada pembangunan. Dan pembangunan itu dapat terwujud bila situasi aman. Karena itu masalah keamanan ini merupakan landasan yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Walikota.

Terkait dengan isu SARA yang berkembang di negeri inipun, lanjutnya, kita harus mengantisipasi. Antisipasi ini efektif sekali sebagai upaya preventif dan pengendalian sejak dini yang harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat dan oleh semua komponen masyarakat dan pemerintah.

“Maka dari itu hari ini kita berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak dari peristiwa di Kabupaten Tolikara tersebut. Sehingga suasana kerukunan antarumat beragama yang selama ini terbina dengan baik agar bisa kita pertahankan dan bisa kita kembangkan agar masyarakat kita tidak mudah terprovokasi,” jelas Walikota.

Setelah membuka acara, Walikota memberikan kesempatan kepada perwakilan dari Kepolisian dan perwakilan dari TNI untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Tolikara. Sekaligus dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan seluruh elemen masyarakat yang hadir tentang bagaimana cara Kota Mojokerto mengantisipasi kejadian tersebut. (one)

  


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional