Kota Mojokerto dipastikan bebas dari peredaran daging celeng dan daging sapi glonggongan yang belakangan meresahkan berbagai daerah di Indonesia.
Menyusul hasil pantauan tim Dinas Pertanian ((Disperta) Kota Mojokerto di sejumlah pasar tradisional.
"Dari pantauan di beberapa pasar, Diantaranya Pasar Tanjung Anyar dam Pasar Prajurit Kulon, tim kami tidak menemukan daging sapi oplosan daging celeng maupun daging busuk dari sapi glonggogan. Jadi sejauh ini masih aman," kata
Kabid Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian Kota Mojokerto, Sulikan, Minggu (5/7/2015).
Meski belum menemukan daging sapi tak layak konsumsi, menurut Sulikan, langkah antisipasi terus dilakukan dengan membentuk tim khusus
untuk memantau daging sapi yang diperjualbelikan di pasar atau daging sapi yang dioplos daging celeng.
"Sejauh ini belum ada laporan. Tapi, terus kami pantau di lapangan,” ucapnya.
Sulikan menjelaskan, tim khusus bertugas melakukan pengamatan ke lapangan untuk memastikan bahwa daging-daging yang beredar harus bersertifikat halal dan layak konsumsi. “Untuk memastikan daging yang beredar benar-benar daging yang halal, aman, utuh, dan sehat,” katanya.
Mantan Sekretaris Kecamatan Magersari tersebut juga menegaskan, tim khusus akan melakukan pengawasan lebih ketat akan dilakukan beberapa hari menjelang lebaran.
"Agar tidak ada kesempatan bagi pedagang nakal yang berniat mengedarkan daging bermasalah ditengah meningkatnya kebutuhan daging sapi menjelang Idul Fitri," imbuhnya. (one)
Social