Pasca penutupan pendaftaran pasangan calon (paslon) bupati - wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto, tensi politik antar paslon mulai menghangat. Menyusul munculnya dua rekom DPP PPP kubuh Djan Faridz.
Duet paslon wakil bupati petahana Choirunnisyah dan Arifudin Syah mengantongi rekom empat partai, diantaranya rekom PPP dari dua kubu, PPP kubu Romahurmuzi dan kubu Djan Faridz.
Namun, meski paslon bupati petahana Mustofa Kamal Pasa (MKP) dan Pungkasiadi tidak menyodorkan rekom PPP saat pendaftaran di KPUD setempat, Senin (27/7/2015), rupanya paslon ini memegang rekom PPP kubu Djam Faridz.
Termaktub dalam Surat Keputusan DPP PPP nomor : 558/KPTS/DPP/VII/2015 ditandatangani tanggal 27 Juli 2015 oleh Ketua Umum, Djan Faridz dan Sekretaris, RA Dimyati N tentang persetujuan pengajuan MKP sebagai calon bupati dan Pung Kasiadi sebagai wakil calon bupati Kabupaten Mojokerto periode 2015-2020 dari PPP.
"SK dan rekom DPP PPP kubu Djan Faridz kami terima pagi tadi. Kalau paslon lain juga menerima rekom serupa, ya perlu diklarifikasi," kata Pungkasiadi kepada awak media, Selasa (28/7/2015) petang.
Ia pun merencanakan akan menyerahkan rekom ke KPUD. "Besok kita ke KPUD terkait rekom ini. Apa langkah selanjutnya masih kami bicarakan dengan tim untuk proses lebih lanjut," ujar Pungkasiadi.
Anton Fatkhurahman, Ketua tim sukses paslon Choirunnisah - Arifudin Syah menyebut jika munculnya rekom PPP kubu Djan Faridz patut dipertanyakan lebih jauh.
"Kami tidak tahu apakah ini manuver? Apa ada indikasi menghambat perjalanan calon kami yang punya kans begitu luar biasa?," telisiknya.
Yang pasti, lanjut dia, semua berkas pencalonan yang diserahkan memenuhi ketentuan KPU. "Termasuk rekom empat partai, semuanya menenuhi syarat, tak terkecuali rekom dua kubu PPP," tandasnya.
Pun soal empat rekom, ia sebut sudah dikantongi pihaknya sebelum lebaran.
"Justru saya dengar dari media, MKP menyatakan empat partai yang kini mengusung kami tertutup bagi MKP. Sudah closing, tidak memberikan ruang, tidak memberikan tempat.
Tapi sekarang muncul rekom PPP kubu Djan Faridz ( untuk MKP - Pungkasiadi). Jadi saya rasa ada yang perlu dipertanyakan," singgungnya.
Menanggapi ini Ketua KPUD Kabupaten Mojokerto Ayuhannafiq mengatakan, beberapa hal bisa terjadi terkait munculnya dua rekom tersebut.
"Bisa saja rekom diturunkan oleh partai ke paslon, namun karena tidak digunakan untuk mendaftar maka partai yang bersangkutan kemudian memberikan rekom ke paslon lainnya. Tapi terlepas munculnya dua rekom, sesuai aturan, kami wajib melakukan klarifikasi ke induk partai untuk semua rekom, tak terkecuali rekom dari partai yang memiliki dua kepengurusan seperti Partai Golkar dan PPP," tandasnya.
Menurutnya, jika dari hasil klarifikasi terbukti rekom yang diserahkan paslon ke KPUD tidak benar, serta merta paslon yang bersangkutan dicoret dari daftar kontestan Pilkada. "Ada atau tidak rekom ganda, klarifikasi ke induk partai pasti kami lakukan," tukasnya.
Sekedar diketahui, paslon MKP -Pungkasiadi diusung 7 parpol yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra dan PAN.
Sedangkan paslon Choirunnisyah - Arifudin Syah diusung PPP, PKB, PBB dan Hanura.
Selain itu satu paslon dari jalur independen, Miskan - Rahma Sofiana. (one)
Social