Jombang-(satujurnal.com)
Ratusan kilogram daging sapi busuk disita tim gabungan Dinas Peternakan dan Kepolisian Resort Jombang dari sejumlah pedagang daging di Pasar Ploso Jombang, dalam razia yang digelar Jum'at (3/7/2015) pagi.
Daging busuk tersebut diduga akan dijual sebagai bahan campuran. Untuk keamanan, semua daging busuk tersebut akan dimusnahkan.
Saat razia, sejumlah petugas langsung menyisir lapak pedagang daging.
Petugas mengecek kondisi daging di sejumlah lapak pedagang. Di lapak salah satu pedagang petugas menemukan daging yang diduga glonggongang.
Kecurigaan petugas ini didasarkan kondisi daging yang mengandung kadar air terlalu tinggi. Petugas mengambil sampel daging untuk diuji di laboratorium.
Sejumlah lemari pendingin tempat menyimpan daging milik pedagang juga menjadi sasaran penyisiran petugas.
Petugas menemukan ratusan kilogram daging busuk yang disimpan pedagang di dalam lemari pendingin.
Pedagang pun diminta untuk membongkar semua daging yang sudah membusuk.
Fatihah, salah satu pedagang mengaku, daging yang sudah dipasarkan selama lima hari ini dijual ke pembeli dengan harga Rp 60 ribu perkilogram.
Yang paling banyak diminati yakni jenis jeroan yang digunakan untuk soto dan rawon.
Pedagang mengaku tidak tahu menahu jika kondisi barang sudah membusuk dan tidak layak konsumsi.
Iptu Sarwiaji, KBO Satreskrim Polres Jombang mengatakan, ratusan kilogram daging yang busuk dan sudah tidak layak konsumsi disita karena membahayakan konsumen. "Terhadap pedagang daging dan pemilik rumah pemotongan hewan akan diberi pembinaan terkait peningkatan kualitas daging yang dipasarkan," katanya.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, drh Azix Daryanto mengakui jika daging busuk yang dikonsumsi akan membahayakan pembeli. Untuk itu pihaknya akan terus memantau dan menyita seluruh daging tidak layak yang masih disimpan di lapak pedagang.
Menurutnya, razia digelar untuk melindungi para konsumen agar tetap mendapatkan daging yang layak konsumsi,terutama menjelang lebaran ini.
Selain daging busuk, petugas juga menemukan daging import dari austalia yang disusupkan di lapak pasar tradisional.(rg)
Social