Wawalikota Mojokerto saat melepas CJH, Kamis (27/8/2015) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 120 calon jamaah haji
(CJH) asal Kota Mojokerto tahun 2015 diberangkatkan Wakil Walikota Suyitno
Kamis (27/8). Pelaksanaan pelepasan pemberangkatan colon ibadah haji ini
berlangsung di Pendopo Graha Praja Wijaya Kantor Pemkot Mojokerto.
Dari 120 CHJ asal Kota Mojokerto,
terdiri dari 53 calon jamaah haji laki-laki dan 67 calon jamaah haji perempuan.
Usia rata-rata jamaah 55 tahun.
“Usia calon jamaah haji yang
termuda adalah 24 tahun yaitu Muhammad Fahmi Rosyadi. Sementara yang tertua
adalah bapak Slamet Ridwan usia 87 tahun,” kata Syamsuri Arif, Kepala Staf
Penyelenggara Bimbingan Haji Kota Mojokerto.
Jamaah haji asal Kota Mojokerto
tahun ini tergabung dalam kloter 16 embarkasi Surabaya.
Hadir dalam upacara pemberangkatan
yakni Wawali Suyitno, Sekda Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, Kepala Kantor
Kemenag Syamsuri Arif, Ketua MUI Muthoharun Afif, Anggota DPRD Abdulah Fanani,
Ketua Tim Penggerak PKK Siti Amsah Mas’ud Yunus dan Forkopimda Kota Mojokerto.
Wakil Walikota Suyitno dalam
sambutan pengarahannya mengatakan bahwa menunaikan ibadah haji merupakan
kewajiban bagi umat islam yang mampu. Mampu tidak hanya secara materi, namun
juga fisik dan mental.
“Karena ibadah haji ini identik
dengan ibadah fisik dan perjuangan, maka saya berpesan kepada bapak dan ibu
sekalian untuk senantiasa menjaga dan memperhatikan kondisi kesehatan,”
tuturnya.
Wawali juga berpesan agar jamaah
haji tidak segan melakukan konsultasi dengan petugas kesehatan dan selalu dapat
saling hormat menghormati antarsesama jamaah haji. Karena di tanah suci nanti
akan berkumpul dengan umat islam dari berbagai penjuru dunia, dengan berbagai
latar belakang, baik suku, negara, bahasa, budaya dan sebagainya.
“Oleh karena itu, saya berharap
agar dalam berinteraksi dengan sesama umat muslim ini, bapak dan ibu sekalian
dapat bersikap sabar, mengedepankan hormat dan menghormati,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar jamaah
haji senantiasa menjaga kerukunan, kebersamaan, dan kekompakan. Hendaknya dapat
saling menjaga, saling tolong menolong, dan membantu apabila satu dan yang
lainnya membutuhkan bantuan.
Sementara itu, keberangkatan ribuan
CJH asal jombang, siang tadi diwarnai aksi berdesak-desakan dan diiringi isak
tangis keluarga.
Dari data Kementerian Agama
setempat tercatat 1.039 CJH yang berangkat, sedangkan enam diantaranya ada yang
meninggal dunia dan sakit dari total jumlah 1045 jamaah calon haji yang
diberangkatkan. Mereka diberangkatkan dalam tiga kloter, yakni kloter 14,15 dan
16.
Pemberangkatan jamaah calon haji
di Pendopo Kabupaten Jombang ini, ribuan CJH yang diantar oleh keluarganya
masing masing juga harus berdesak desakan untuk memasuki area pendopo. Meski
begitu petugas Satpol PP, polisi dan TNI bisa mengendalikan situasi tersebut.
Sejumlah CJH yang menggunakan
kursi roda oleh petugas langsung digendong naik ke atas bus. Keberangkatan CJH ini
ternyata menimbulkan kekhawatiran tidak bisa mendapatkan visa saat berada di Asrama
Haji Sukolilo Surabaya. Mereka berharap agar pihak-pihak terkait segera
mengatasi persoalan tersebut karena menimbulkan keresahan.
Terkait visa, pihak Kemenag
menghimbau agar para CJH tidak perlu khawatir dan resah karena sudah tidak ada
masalah lagi.
Setelah seluruh jamaah calon haji
naik ke atas bus, keluarga pun melepasnya dengan isak tangis. Mereka berharap
para CJH bisa menjadi haji mambrur (one/rg)
Social