Presiden RI Joko Widodo |
Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar NU ke-33 Alun-Alun
Jombang, Sabtu (01/8/2015) sekitar pukul 20.35 WIB.
Presiden yang populer disapa Jokowi ini hadir bersama Ibu Negara Iriana Jokowi.
Dalam helatan akbar warga nahdliyin ini, tampak hadir pula Ketua Umum PDI Perjuangan,
Megawati Soekarno Putri dan sejumlah menteri kabinet kerja, Ketua MPR RI
Zulkifli Hasan, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, mantan Ketua Umum PBNU
Hasyim Muzadi dan Rektor UINSA Sunan Ampel Prof Abdull A'la, Ketua Umum Partai
Golkar kubu Ancol, Agung Laksono, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Mendikbud M
Nuh, mantan Menag Maftuh Basyuni.
Dalam amanatnya, Jokowi berkemeja
koko berbalut jas serta bersarung merah maron menyebut NU memberi kontribusi
besar dalam menjaga Indonesia.
“Warga nahdliyin berperan besar
dalam membangun peradaban antar bangsa yang semakin terbuka demokratis dan
berkeadilan,” ucapnya.
Ia pun menyinggung kerusuhan
Tolirakara yang dinilainya akibat ulah segelintir orang yang mengabaikan
toleransi.
“Kejadian kerusuhan di Tolikara
Papua bertepatan dengan Idul Fitri lalu menjadi pelajaran dan koreksi untuk membangun
toleransi yang baik antar umat beragama. Tolerenasi yang baik tidak boleh lagi
dinodai oleh segelintir orang,” tandasnya.
Diujung pidatonya, Jokowi
mengajak semua pihak meningkatkan dialog dan sikap toleran.
”Mari kita teguhkan posisi Nahdlatul
Ulama sebagai jamiah diniyah Islamiyah yang moderat. Mari kita tingkatkan
dialog, sikap toleran dan komunikasi yang baik didalam kehidupan keagamaan. Dengan karakter Nahdlatul Ulama yang sering menggiatkan semangat toleransi, musyawarah
dan mufakat, Saya berkeyakinan akan bejalan dengan lancar, damai sejuk dan
sukses,” katanya. (rg)
Social