Jombang-(satujurnal.com)
Jika Sumbawa memiliki pacuan kuda, lain halnya dengan pacuan yang dikembangkan Warga Desa Carangwulung ,Kecamatan Wonosalam ,Kabupaten Jombang.
Arena pacuan kambing ini berada di Dusun Gondang, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam ini di tengah-tengah perbukitan. Karena daerah ini merupakan dataran tinggi nan subur di Jombang yang terdiri dari gugusan pegunungan Anjasmoro.
Mayoritas warga di Kecamatan Wonosalam beternak atau setidaknya memiliki piaraan kambing. Namun bukan sembarang kambing melainkan kambing bibit unggul, yaitu peranakan Ettawa (PE). Sehingga yang dipertandingkan dalam pacuan ini mayoritas kambing PE.
Di setiap pacuan kambing ini, joki kambing bukan hanya didominasi orang dewasa, anak anak pun turut menjadi joki.
Menariknya, kendati sudah digelar berkali-kali namun pacuan tidak mulus. Sebab beberapa pasang kambing 'mogok' tidak mau berlari menuju garis finish.
Meski banyak pasangan kambing 'ngadat' namun tak mengurangi antusiasme penonton. Mereka tetap menikmati suguhan pacuan lokal tersebut.
Dikarenakan latihan yang terbatas, joki sering kesulitan mengendalikan kambing untuk melaju ke garis finish. Tidak jarang kambing belok mengarah ke penonton hingga berulang-ulang. Bahkan beberapa pasang kambing berbalik arah kembali ke garis start. Pemandangan ini justru memicu gelak tawa penonton yang tengah menikmati pacuan yang tidak lazim ini.
Seperti karapan sapi di Madura, kontestan pacuan kambing juga terdiri dari satu pasang kambing yang dikendalikan dengan seorang joki yang naik pada sebuah papan yang terpasang roda. Pasangan kambing yang bisa menarik joki tanpa jatuh hingga garis finish menjadi pemenang.
Pacuan kambing ini sengaja digelar warga setempat untuk menarik wisatawan. Mengingat daerah subur Wonosalam dengan suhu yang cukup dingin kering menjadi obyek wisata yang layak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Kalaupun ada obyek wisata hanya goa Sigolo-golo dan air terjun Pngajaran yang kurang mendapat perhatian pemerintah.
Penonton pacuan kambing tidak saja dari daerah sekitar, tapi juga dari berbagai daerah
Dari 30 peserta, panitia mengambil tiga juara. Juara pertama mendapat hadiah Rp 1 juta, juara kedua Rp 750 ribu dan juara ketiga Rp 500 ribu, masing-masing ditambah trophy.(rg)
Social