Jombang-(satujurnal.com)
Harga cabai rawit satu bulan
terakhir terus merangkak naik. Saat ini harga cabai tembus Rp 70 ribu
perkilogram dari tangan petani. Sebelumnya harga komoditas ini Rp 50 ribu
perkilogram.
Namun, kenaikan harga cabai rawit
ini belum dirasakan petani cabai di Jombang. Sulitnya mendapatkan air untuk
tanaman cabai di musim kemarau saat ini menjadi penyebab lambatnya panen cabai.
Sebaliknya, mereka harus kerja
keras mendapatkan air untuk mengairi tanaman cabainya,
Sumini, petani cabai di Desa Marmoyo
Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang mengaku harus susah payah mencari air. Air
yang didapat dari kubangan di sungai yang telah mengering kemudian dipikul ke
lahan tanaman cabai yang jaraknya ratusan meter.
Ujar Sumini, tanaman cabai
miliknya yang sudah berusia dua bulan harus disiram terus agar tidak layu.
Namun, dikarenakan terbatasnya kemampuan pekerjaan, menyiram tanaman cabai
hanya bisa dilakukan sekali dalam seminggu.
“Biasanya pada saat cabai mulai
berbunga seperti saat ini sudah turun hujan. namun kali ini hujan belum ada
tanda-tanda akan turun,” katanya.
Ia dan para petani di Desa
Marmoyo berharap hujan segera turun agar tidak harus memikul air dari sungai
lagi
Sebab selain tenaga yang terkuras
jika tidak segera turun hujan, air di sungai juga habis, sehingga dikhawatirkan
tanaman cabai seluas enam hektare di desa ini gagal panen. (rg)
Social