Peternak Menilai Kebijakan Swasembada Sapi Gagal - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Peternak Menilai Kebijakan Swasembada Sapi Gagal


Jombang-(satujurnal.com)
Penyebab terjadinya kelangkaan dan melonjaknya harga daging sapi di Kabupaten Jombang ,selain terbatasnya ketersediaan sapi di tingkat peternak, juga disebabkan minimnya pasokan di rumah pemotongan hewan (RPH).
Sejumlah kalangan menilai, kurangnya pasokan tersebut dikarenakan gagalnya program swasembada sapi yang dicanangkan pemerintah pada 2014 .

"Kebijakan swasembada sapi tidak tepat sasaran. Jika program swasembada sapi berhasil seharusnya saat jumlah daging sapi dalam negeri sudah mencukupi kebutuhan masyarakat, namun kenyataannya saat ini harga daging sapi melonjak dan stock sapi dikalangan peternak minim," kata Ketua Asosiasi Peternak Sapi Kabupaten Jombang, Khoirul Amin, Rabu (12/8/2015).

Menurutnya, swasembada sapi yang dicanangkan pemerintah diduga ada oknum yang menfaatkan program tersebut dengan data palsu. Pemanfaatan tersebut dengan cara sesorang membuat cv kelompok tani palsu dan anggotanya berasal dari keluarganya untuk meperoleh bantuan tersebut.

"Selain program swasembada sapi yang gagal, banyak sekali kebijakan pemerintah yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya pemberian insetif sebesar Rp 500 ribu kepada peternak yang sapinya hamil," ungkapnya.

Sementara, saat ini harga daging sapi di jombang tembus Rp 95 ribur perkilogramnya. Banyak pedagang yang mengalami kerugian akibat melonjaknya harga daging.(rg)


 



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional