Jombang-(satujurnal.com)
Beragam cara dilakukan warga Desa
Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang untuk mengatasi musim panas dan
kemarau yang berkepanjangan dampak gelombang panas elnino. Salah satunya dengan
menggelar pawai budaya meminta hujan.
Beragam kesenian tradisional
turut andil dalam pawai budaya ini. Seperti seni bantengan yang menampilkan
peran bocah yang memegang cambuk terus mencambuk banteng yang dimainkan oleh
dua orang. Banteng tampak langsung menari dan berlarian menghindari cambukan
sang pawang.
Selain seni bantengan dihadirkan
pula seni reog yang mengeliling jalan desa. Saat berada di perempatan jalan,
sesekali seni tradisional ini dimainkan. Warga yang antusias, memadati
pagelaran pawai budaya tersebut. Sejumlah peserta juga menampilkan musik
patrol.
Atraksi seni budaya ini disambut
oleh warga yang memadati sepanjang jalur yang menjadi rute pawai budaya, dalam
deretan peserta pawai ini juga ditampilkan sejumlah warga yang terus memakai
handuk karena kesulitan mencari sumber air bersih untuk kebutuhan mandi dan
konsumsi.
Muclisin, Kades Jogoloyo mengatakan,
pawai kesenian tradisional ini digelar bagian dari upaya dan doa kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa agar segera menurunkan hujan di wilayah Jombang. Pasalnya
sejumlah daerah di Jombang terus mengalami kekurangan air bersih dan ratusan
hektar lahan pertanian juga mengalami gagal panen.
“Musim kemarau dampak gelombang
panas elnino terus dirasakan warga di Jombang. Mulai dari kesulitan air bersih
warga di kawasan pegunungan hingga matinya ratusan hektar lahan padi siap
panen. Dengan pawai ini kami berharap akan segera turun hujan,” ucapnya. (rg)
Social