Begini Cara Polres Mojokerto Bina Pelajar Agar Kapok Langgar Lalin - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Begini Cara Polres Mojokerto Bina Pelajar Agar Kapok Langgar Lalin


Mojokerto-(satujurnal.com)
100 siswa SMP dan SMA sederajat tengah sujud di tengah terik matahari di halaman Polres Mojokerto, Rabu (7/10/2015).

Pemandangan ini bagian dari upaya pembinaan bagi pelajar yang sebelumnya merupakan pelanggar lalu lintas. 

Pembinaan juga tak lepas dari meningkatnya angka kecelakaan yang dialami pelajar.

"Pembinaan siswa ini atas permintaan para guru. Ini agar para lebih tertib berlalu lintas," 
tutur Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Asep Kurnia, Rabu (7/10/2015).

Pembinaan ini juga dimaksudkan sebagai pelopor siswa di sekolahnya. "Intinya, mereka yang sudah dikader bisa mengingatkan teman-temannya di sekolah. Utamanya mereka sendiri tertib di jalan," imbuhnya. 

Jumlah siswa yang dibina sebagai kader pelopor keselamatan di jalan raya di Polres Mojokerto ada 100 siswa. Ke-100 siswa ini terdiri 25 siswa SMP dan 75 siswa SMA dari 17 sekolah di Kabupaten Mojokerto.

"Dari 100 siswa, ada yang sebagian mokong sehingga perlu pembinaan," terangnya.

Dalam pengkaderan ini, siswa diajari cara baris berbaris yang baik. 

Di tengah terik matahari atau sekitar pukul 13.00 WIB, siswa digiring ke halaman depan mapolres. Mereka disuruh sujud di atas paving untuk merenungi kesalahan yang dilakukan selama ini. Baik itu kepada orangtua, guru atau teman di lingkungan sekitar.

Panasnya sengatan matahari, menyebabkan siswa yang semuanya mengenakan topi putih merubah posisi topi di jidat.

"Ingat masa lalu kamu, silakan menangis sepuasnya. Curahkan air matamu. Minta maaf pada orangtuamu atas perbuatanmu selama ini," teriak instruktur.

Siswa juga diputarkan video kecelakaan di jalan raya. Ketika pemutaran berlangsung, siswa histeris, karena kecelakaannya tragis. Mereka rata-rata menutup mata dan tidak berani melihat. "Tujuan kami bukan menunjukkan kecelakaan tragis. Tapi apa yang ada di balik itu. Utamanya mereka harus hati-hati dan tertib di jalan raya," paparnya.

AKP Asep Kurnia, mengimbau agar siswa tidak mengendarai motor bagi yang belum cukup umur dan tidak memiliki SIM. 

Kebanyakan siswa atau di kalangan pemuda emosinya masih belum bisa terkontrol sehingga kebut-kebutan di jalan tanpa memandang risiko. "Eman-eman kalau terjadi risiko di jalan dan jangan sampai mati sia-sia. Cita-cita siswa masih panjang," imbaunya. 

Data Polres Mojokerto menyebutkan, angka kecelakaan di jalan raya yang dialami pelajar SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi. 

Selama Januari hingga September 2015 ada 80 kasus kecelakaan hingga menyebabkan 20 siswa meninggal dunia.

Angka kecelakaan 2015 ini dibanding dengan tahun 2014 dalam kurun waktu yang sama (Januari-September) mengalami peningkatan sekitar 50,9 persen. 

Peningkatan ini akibat siswa yang mengendarai motor kebanyakan melanggar rambu lalu lintas dan yang paling banyak adalah markah jalan.

Sesuai catatan di Satlantas Polres Mojokerto, pelajar yang terlibat Laka Lantas periode Januari-September 2014 terjadi 53 kasus dan siswa yang meninggal dunia 15 siswa. Sementara siswa yang mengalami luka berat 1 orang dan luka ringan 54 siswa. Di tahun 2015, siswa yang terlibat kecelakaan ada 80 kasus, meninggal dunia 22 siswa, luka ringan 104 siswa dan luka berat 1 siswa. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional