Jombang-(satujurnal.com)
Menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di sebuah pabrik bukanlah akhir dari sebuah usaha.
Suwandi (30) seorang mantan karyawan korban PHK tahun 2006 lalu mencoba mengais rejeki dengan berwirausaha berjualan remote di pasar Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Dengan modal pinjaman, kini usahanya beromzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Dilapak pinggir jalan, Suwandi setiap hari membuka dagangan berbagai macam remote.
Korban PHL di sebuah perusahaan ini tidak pantang menyerah demi menghidupi keluarganya.
Dengan belajar dari orang lain ia terus cari pengalaman. saat itu tiga bulan tidak dibayar oleh perusahaannya.
Suwandi mengaku bisnis jualan remot yang digelutinya sejak tahun 2009 lalu tidak serta merta langsung sukses. Setelah belajar dari rekannya, Suwandi kemudian diperkerjakan dengan bayaran hanya Rp 2.500 setiap dari satu remot yang dijualnya.
Suwandi nekad untuk buka usaha jual remote di Mojoagung. Dengan modal pinjaman dan ketekunan akhirnya ia berhasil sukses seperti sekarang.
Saat ini Suwardi memiliki tiga lapak yang tersebar di Mojokerto, Jombang dan Sidoarjo. Dalam satu hari perputaran uang di ketiga lapaknya mencapai Rp 15 juta, hingga bisa mempekerjakan tiga orang karyawan dengan gaji satu orang Rp 100 ribu setiap harinya.(rg)
suwandi mengaku bisnis jualan remot yang digelutinya sejak 2009 lalu tidak serta merta langsung sukses, setelah belajar dari rekannya suwandi kemudian diperkerjakan dengan bayaran hanya rp 2500 setiap dari satu remot yang dijualnya.
suwandi nekad untuk buka usaha jual remote di mojoagung,dengan modal pinjaman dan ketekunan hingga akhirnya berhasil.
Saat ini suwandi memiliki tiga lapak yang tersebar di mojokerto, jombang dan sidoarjo, dalam satu hari perputaran uang di ketiga lapaknya mencapai rp 1,5 juta, hingga bisa mempekerjakan tiga orang karyawan dengan gaji satu orang rp 100 ribu setiap harinya.(rg)
Social