Jombang-(satujurnal.com)
Hingga saat ini jumlah penderita
sakit jiwa di Jombang sebanyak 400 orang, 31 orang diantaranya masih dalam
pasungan keluarga.
Banyaknya penderita sakit jiwa
tersebut, karena faktor ekonomi atau kemiskinan. Pemerintah propinsi Jawa Timur
dan Pemkab Jombang terus berupaya menyembuhkan penderita, salah satunya melalui
program pembebasan pasung secara bertahap dan perawatan berkala.
Upaya penyehatan jiwa terus
dilakukan tim gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Bersama Dinas
Kesehatan Jombang, bersama sejumlah petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) melakukan perawatan berkala dan pembebasan pasungan seperti
yang dilakukan terhadap Suwiti,
perempuan berusia 47 tahun penderita sakit jiwa, warga Desa Sukoiber Kecamatan
Gudo Jombang.
Penanganan kesehatan jiwa pasien
digelar rutin setiap bulan. Dari data Dinas
Kesehatan setempat , terdapat 400 pasien penderita sakit jiwa. dari jumlah
tersebut, 31 diantaranya masih dalam pasungan keluarga. Sementara sisanya masih dalam pemantauan intensif dari petugas
medis maupun keluarga masing-masing, namun sudah tidak dalam kondisi terpasung.
Secara berkala seluruh penderita
mendapat perawatan medis, mulai dari pemeriksaan kesehatan fisik jiwa maupun
konseling. seluruh kondisi pasien dicatat dalam buku Kartu Menuju Sehat Jiwa (KMSJ).
Latar belakang pasien sakit jiwa
yang ditangani berbeda-beda. Ada yang sakit bawaan lahir, gangguan jiwa karena
gagal berkeluarga, sakit jiwa karena gagal bersekolah. Umumnya mereka sakit
jiwa karena faktor kemiskinan.
Sumarlik, salah satu saudara
kandung Sutiwi menuturkan, sakit jiwa diderita Suwiti sejak tahun 1995 hingga
sekarang. Meskipun sudah pernah di rawat di rmah sakit jiwa namun hingga kini Sutiwi
tak kunjung sembuh. Agar tidak lepas kendali Sutiwi terpaksa dipasung.
Heny Dwi Indarwati petugas Dinkes
Propinsi Jawa timur mengatakan, secara umum jumlah penderita sakit jiwa dua
tahun lalu sebanyak 1.100 orang, namun
sejak tahun ini sudah berkurang menjadi 400 orang dan berangsur membaik namun
31 diantaranya masih dalam kondisi terpasung karena berbagai faktor kejiwaan
dan keamanan.
Rencananya, tahun depan Pemkab
Jombang dan Pemprov Jawa Timur akan mengucurkan anggaran operasional khusus
bagi warga penderita sakit jiwa di Jombang.(rg)
Social