Pilbup Mojokerto : Posko Relawan Kompeni Ditutup Paksa - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pilbup Mojokerto : Posko Relawan Kompeni Ditutup Paksa


Mojokerto-(satujurnal.com)
Gesekan antar relawan pendukung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Mojokerto kian memanas. 

Dua kubu pendukung paslon nomor urut 1 Choirunisa dan Arifudinsyah (Nisa-Syah) dan paslon nomor urut 2 Mustofa Kamal Pasa dan Pungkasiadi (MKP - Pungkasiadi) saling bermanuver, bahkan mulai berani melakukan pertarungan secara terbuka. 

Setelah tim relawan Nisa-Syah melakukan aksi sweeping di rumah dinas bupati dan berhasil mendesak Pemkab mencopot baliho keluarga berencana (KB) 'dua anak cukup' bergambar mantan bupati MKP dan istri. Kini giliran relawan paslon MKP - Pungkasiadi yang berjuluk 'Mojopahit Sadar' mencopot baliho bergambar paslon Nisa - Syah di posko Kompeni (Komunitas Pendukung Nisa -Syah) di Perum Puri Kencana, Dusun Sambiroto, Desa Mlaten Kecamatan Puri.

Koordinator relawan Mojopahit Sadar, Edi Ambon mengatakan, ruko yang digunakan sebagai posko relawan Kompeni sejatinya adalah miliknya. Ruko itu sudah dipakai untuk kegiatan tim pemenangan paslon nomor urut satu sejak dua bulan yang lalu. 

"Saya dulu memang anggota relawan Kompeni, makanya saya relakan ruko saya ini untuk ditempati mereka. Tapi karena ditengah perjalanan mereka tidak komitmen dengan kesepakatan awal makanya sekarang saya ambil alih lagi dan kini akan saya jadikan sebagai posko relawan Mojopahit Sadar ," ujar Edi, Rabu (28/10/2015).

Terpisah, Koordinator Relawan Kompeni, Sumidi membantah jika relawan Kompeni telah bubar dan pindah dukungan ke paslon MKP - Pungkasiadi. 

Mantan pensiunan PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto ini mengaku relawan Kompeni tetap solid. 

"Kalau kita di isukan bubar itu tidak benar, kita hanya pindahan posko saja. Sekarang Posko utama Kompeni resmi pindah di rumah saya sendiri di Dusun Sambiroto, Desa Mlaten, Kecamatan Puri," bantah Sumidi.

Sumidi juga merelakan jika gambar-gambar baliho calon dukungannya yang terpajang di markas utama Kompeni dicopoti oleh pemilik rukonya. 

"Itu haknya pemilik ruko untuk mencopoti gambar. Karena kita memang tak mampu memberikan kompensasi yang ia minta," tukas Sumidi. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional