Tagihan Air PDAM Pelanggan Mendadak Membengkak - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tagihan Air PDAM Pelanggan Mendadak Membengkak


Mojokerto-(satujurnal.com)
Sejumlah pelanggan PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto mengeluhkan tagihan rekening yang tiba-tiba membengkak drastis. 

Mereka tidak merasa memakai air sebanyak yang ditagihkan, namun tagihan naik berlipatganda.

Seperti yang dialami Kadir salah satu pelanggan di kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari. Ia mengaku terkejut mendapat tagihan yang belipatganda. Biasanya ia hanya membayar paling besar Rp 32.500 perbulan atau pemakaian tidak lebih dari 20 meterkubik. Namun bulan April lalu, muncul tagihan pemakaian air 70 meterkubik. Padahal pemakaian dirumahnya sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

Ia sempat komplain ke petugas penagihan PDAM. Oleh petugas dijelaskan jika petugas pencatat pemakaian meter air telah melakukan kesalahan
pencatatan, sehingga tagihan menjadi membengkak. Namun, keberatan pelanggan ini tak digubris. Tidak ada koreksi dari PDAM. Justru ia diwajibkan menyelesaikan tagihan 70 meter dengan cara mengangsur selama empat bulan.

Ujungnya, bulan Mei, muncul angsuran tagihan 40 meterkubik, bulan Juni, angsuran tagihan 20 meterkubik, bulan Juli, 10 meterkubik dan bulan Agustus nol meterkubik. Karena selama bulan Mei hingga Agustus ia hanya membayar angsuran tagihan, selama empat bulan itu pula tagihan baru menumpuk.

“Bulan September muncul tagihan 90 meterkubik. Ini akumulasi pemakaian air bulan Mei sampai Agustus, Kalau complain, ya
jawabannya pasti sama lagi, kita disuruh mengangsur lagi, terus kapan selesainya,” keluhnya.

Hal serupa juga dialami Danang, pelanggan di wilayah kelurahan Wates, Kecamatan Magersari. "Biasanya saya bayar sekitar Rp 30 ribu, tapi bulan September kok membengkak jadi Rp 90 ribu," telisiknya.

Ia mengaku enggan komplain. "Kalau solusinya menggangsur tagihan yang sebenarnya bukan kesalahan pelanggan, ya percuma saja. Lebih baik saya awasi sendiri stan meter airnya," katanya. 

Dikonfirmasi hal ini, Direktur PDAM Maja Tirta, Sutrisno belum dapat dikonfirmasi . 

"Pak Direktur sedang rapat di Surabaya. Jadi belum bisa memberikan penjelasan," ujar 
Kabag Keuangan PDAM Maja Tirta Sunarto, akhir pekan kemarin.

Menurut Sunarto, ada beberapa faktor yang menyebabkan rekening air membengkak, petugas pencatat meter yang mencatat secara salah, 
kelalaian warga ketika membiarkan air hidup.  

Namun soal opsi mengangsur tagihan, Sunarto mengaku tak tahu pasti. "Itu wilayahnya bagian penagihan," elak dia.

Ia hanya menyebut, pelanggan bisa melapor langsung ke unit pelayanan PDAM Maja Tirta  dengan membawa struk pembayaran rekening, "Nanti akan kita cek satu per satu
apakah memang ada kebocoran atau kelalaian," tukas Sunarto.

Menanggapi hal ini Sekretaris Tim Penyehatan PDAM Maja Tirta, Sumarmi menyatakan akan meminta klarifikasi ke direktur PDAM.

"Segera kita akan minta direktur PDAM memberi penjelasan, baik soal pembengkakan tagihan maupun hal lain terkait layanan pelanggan," ujar
Kabag Perekonomian Sekkota Mojokerto tersebut. 

Sementara itu Sekretaris Komisi II (perekonomian dan
pembangunan) DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Raharjo menyayangkan kinerja PDAM yang  dinilainya masih lemah. 

"Meter air sudah diremajakan. Pencatatan pakai model scan. Kalau masih error direkturnya harus segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan," katanya.

PDAM, kata Sonny, jangan hanya mengaktifkan meteran tanpa diimbangi dengan pelayanan yang profesional. "Kalau orientasinya hanya kejar omzet, pasti merugikan pelanggan," tukas dia. (one)


 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional