Jombang-(satujurnal.com)
Dituding jadi biang keresahan lingkungan, tiga pemuda warga desa Gading Mangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang babak belur akibat dihajar puluhan warga setempat, Sabtu (28/11/2015).
Ketiganya, Qoiron Sandi Tyas, Alfian dan Reza harus dilarikan ke RSU Jombang karena mengalami luka di beberapa bagian tubuh mereka.
Qoiron Sandi Tyas merupakan
mantan pemain tim sepakbola Persik U-21 yang sekarang menjadi pemain tim Persis Solo.
Kasus pengroyokan tersebut kini sedang dalam penanganan Kepolisian Sektor Perak.
Kaidah, ibu Sandi Tyas menuturkan, kasus tersebut bermula saat anaknya pulang dari Surabaya, tiba-tiba datang empat warga yang tanpa sebab menyerang Sandi Tyas dan dua temannya hingga babak belur.
Namun saat ditanya penyebab penyerangan, perempuan ini mengaku tidak tahu persis.
Selain mengeroyok ketiga korban, para pelaku juga merusak rumah korban Sandi Tyas.
Bagian depan yang sudah di pasang garis polisi tampak rusak parah. Mulai dari pintu rumah hingga kaca jendela pecah akibat dilempari batu dan dirusak oleh puluhan warga.
Kapolsek Perak, AKP Mujiono
mengatakan, kejadian pengeroyokan ini diduga karena keresahan warga terhadap keluarga korban.
Warga menengarai korban sering berbuat resah dengan cara menjajakan pil koplo dan melecehkan sejumlah perempuan.
Saat korban tiba di rumah, kelompok keamanan warga mendatangi rumah korban dengan maksud klarifikasi. Sayangnya sambutan korban dianggap tidak simpatik hingga terjadi kesalahpahaman.
Perang mulut hingga perkelahian tak terhindarkan lagi. Tak puas hanya mengeroyok korban, Warga yang emosi kemudian beramai-ramai merusak rumah keluarga korban.
Menurut AKP Mujiono, pihaknya Anggota masih menyelidiki kasus pengreyokan tersebut. Sejumlah barang bukti antara lain senjata tajam dan batu diamankan petugas.
Disinggung soal tudingan warga terhadap korban yang terlibat pil koplo dan pelecehan, AKP Mujiono mengaku belum pernah mendapatkan laporan tersebut.(rg)
Social