Jombang-(satujurnal.com)
Abdul Haris, salah seorang guru honorer di Jombang harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Selepas mengajar, ia masih harus menjajakan jajanan dan mainan anak-anak. Cara ini dilakoni agar kebutuhan rumahtangganya tercukupi.
Pasalnya, meski sudah delapanbelas tahun mengabdi sebagai guru di madrasah, namun honor yang diterimanya sebesar Rp 400 ribu per bulan. Angka yang sangat kecil untuk bisa mencukupi segala kebutuhan keluarganya.
Meski bergaji kecil, Abdul Haris, guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Badung 3, Diwek ini mengaku tak lelah untuk terus mengabdi. Laki-laki berusia 44 tahun berlatarbelakang pendidikan sarjana strata satu oleh sejawatnya dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tekun.
Berseragam coklat keki, kala di ruang kelas, ayah dua anak ini menyampaikan materi pelajar di depan puluhan siswanya. Namun begitu pulang mengajar, Abdul Haris mulai menata dagangannya. Ia berkeliling menjajakan dagangannya dari desa ke desa hingga melintasi wilayah kabupaten tempat ia tinggal.
Abdul Haris memilih jajanan dan mainan anak-anak yang terjangkau kocek anak-anak. Beruntung, ia tak perlu modal besar. Karena ada distributor mainan anak-anak yang mempercayainya. Ia baru membayar ke pemasok sejumlah mainan yang laku saja.
Selain menjajakan langsung, ia juga memasok di beberapa toko kelontong.
Ia menyebut, rata-rata setiap hari ia mendapat penghasilan Rp 50 ribu. Bagi pria yang masih menumpang di rumah orangtuanya ini, penghasilan sebesar itu sangat menopang kebutuhan hidup keluarganya. (rg).
Social