Mojokerto-(satujurnal.com)
Ribuan massa pendukung dan simpatisan Choirunisa dan Arifudinsyah (Nisa – Syah), pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Mojokerto yang tercoret dari kontestan Pilbup kembali mendatangi kantor KPUD setempat, Senin (23/11/2015).
Mereka yang tergabung dalam Gerakan Penyelamatan Mojokerto tersebut menggelar aksi menuntut KPUD Kabupaten Mojokerto tidak menganulir pencalonan duet Nisa – Syah. Lembaga penyelenggara pemilukada ini pun dituding telah menghilangkan hak demokrasi masyarakat lantaran mencoret pasangan nomor urut 1 dari panggung Pilkada serentak tersebut.
Ribuan massa simpatisan Nisa – Syah dari beberapa kecamatan tersebut datang dengan menggunakan armada bus, truk dan ribuan kendaraan roda dua. Mereka dari dari beberapa wilayah kecamatan. Poster bergambar paslon Nisa – Syah pun mereka bentang. Akibat aksi ini, arus lalu lintas sepanjang jalan RA Basoeni, Sooko padat merayap.
Perwakilan pendemo satu persatu menggelar orasi di atas mobil komando yang dijaga aparat kepolisian yang bersiaga di depan kantor KPUD.
Mereka mendesak KPUD mengembalikan hak paslon Nisa – Syah sebagai peserta pilkada. Jika tidak, maka pilkada harus ditunda.
“Jika hari ini paslon nomor 1 tidak dimasukkan sebagai peserta Pilbup maka kami akan terus melakukan aksi. Karena KPUD telah berbuat curang, tidak adil. Ribuan warga Kabupaten Mojokerto yang datang hari ini menuntut keadilan yang dirampas KPUD,” cetus Sugiantoro, perwakilan tim sukses Nisa – Syah.
Seperti aksi yang dilakukan sebelumnya, selain berorasi, massa juga menggelar istiqosah akbar di depan kantor KPUD.
Sebanyak sembilan orang, diantaranya Heri Hermawan, ketua tim sukses Nisa – Syah akhirnya diperkenankan masuk dan berdialog dengan lima komisioner KPUD. (wie)
Social