Mojokerto-(satujurnal.com)
Parenting Education menjadi focus bahasan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus dalam ‘Pengajian Umum Ahad Pagi’ yang digelar Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Mojokerto, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, jalan Taman SIswa, Minggu (14/11/2015).
Birokrat berlatarbelakang ulama ini menekankan pentingnya parenting education atau pendidikan pengasuhan orangtua sebagai langkah membangun karakter anak.
“Orang tua harus membekali diri dengan parenting education. Karena sejak usia dini, anak tak lepas dari peran orang tua. Peran mereka menjadi penting karena sebelum bersekolah anak terlebih dulu mengenal orang tua. Dari sini anak-anak mulai belajar dan membentuk karakter,” ujar Mas’ud Yunus saat memberikan materi dakwah bertema Meningkatkan Iman dan Ukhuwah Islamiyah tersebut.
Dikatakannya bahwa setiap bayi yang lahir di dunia ini adalah dalam keadaan fitrah. Fitrah secara harfiah berarti suci atau bersih.
Fitrah, kata Walikota, juga berarti potensi dasar yang dimiliki manusia sejak sebelum lahir. Namun ketika manusia dilahirkan di dunia, pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi. Terlebih peran orang tuanya dalam membentuk akidah keimanan anaknya.
“Jadi jangan menyerahkan pendidikan akidah hanya kepada lembaga pendidikan formal saja. Tidak cukup untuk membangun akidah yang kuat. Dibutuhkan peran serta orang tua. Karena itulah peran keluarga dalam pendidikan adalah yang utama dan terutama,” seru Kyai Ud, panggilan akrab Mas’ud Yunus.
Sebelum anak-anak dibina dan dididik oleh orang lain, orang tuanyalah yang berhak memberikan pendidikan paling mendasar. Terlebih di Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan keluarga adalah pendidikan informal. “Artinya setiap orang tua adalah pendidik bagi anak-anaknya. Guru utama bagi anak-anaknya,” tuturnya.
Walikota menekankan bahwa orang tua juga wajib memberikan perhatian lebih dalam hal pendidikan agama. Orang tua harus punya kepedulian terhadap iman anak-anaknya.
“Karena itu Pemerintah Kota Mojokerto mempunyai program kecakapan dasar keagamaan atau KDK. Karena saya kepingin orang tua peduli terhadap masalah pendidikan agama,” harap Mas’ud Yunus.
Sehingga anak-anak dapat mengenyam pendidikan agama tidak hanya di sekolah formal tetapi di keluarga dan di lembaga pendidikan nonformal seperti taman pendidikan quran (TPQ). Harapannya, kedepan anak-anak memiliki iman dan akidah yang kuat.
Kemudian agar orang tua bisa memiliki anak yang potensial, Walikota mengutip kata-kata Imam Ghozali bahwa kita harus ada penguatan ilmu. Konsep islam, dikatakan Mas’ud Yunus, bahwa dalam keilmuan itu pendidikan seumur hidup.
“Tidak ada batasan orang menuntut ilmu. Ini menunjukkan betapa strategisnya masalah keilmuan bagi kehidupan umat manusia utamanya dalam kehidupan beragama,” jelasnya. (one)
Social