Ada Gunungan Onde-onde Di Kenduri Maulid - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ada Gunungan Onde-onde Di Kenduri Maulid

Mojokerto-(satujurnal.com)
Gunungan onde-onde setinggi tiga meter dan kenduri massal 5000 layah di tengah ribuan orang berpakaian batik warna oranye yang berkumpul di lapangan Raden Wijaya, Surodinawan Kota Mojokerto mewarnai peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemkot Mojokerto, Kamis (24/12/2015) pagi.

Mereka, ribuan warga Kota Mojokerto dengan beragam status dan profesi larut dalam ritual dan tradisi muludan, tradisi khas umat Islam Nusantara dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus, penggagas dan motor kenduri massal dengan media layah atau periuk dari tanah liat ini berada di tengah massa bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa dan unsur Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).

Kenduri massal dengan ribuan layah berisi nasi kuning atau nasi gurih ini merupakan yang keduakalinya setelah tahun lalu digelar helatan serupa di tempat yang sama pula.

Keteladan Nabi Muhammad SAW yang mengedepankan kesederhaaan dan sifat gotong royong serta kesetiakawanan sosial merupakan tema besar yang diusung dalam kenduri massal yang sudah ditetapkan sebagai agenda tahunan pemerintahan yang dipimpin birokrat berlatarbelakang ulama tersebut.

Kenduri massal ribuan layah ini juga dipancang untuk menarik wisatawan, seperti halnya tradisi Grebeg Mulud di Kasultanan Surakarta dan Kasunanan Jogjakarta.

Jika gunungan dalam grebeg mulud di dua bekas kerajaan Islam di Jawa Tengah itu berisi aneka kudapan, Kota Mojokerto menyajikan gunungan berisi ribuan kue onde-onde, kue khas Kota Mojokerto.

Pun gunungan kue goreng berbentuk bulat bundar diperebutkan selepas diarak. Namun, penganan khas kota Mojokerto ini semata hanya diperebutkan. Tidak ada nuansa ngalap berkah seperti halnya gunungan grebeg mulud.

Justru makan bareng nasi kuning atau nasi gurih diatas layah itulah yang paling ditonjolkan sekaligus menjadi pembeda dengan daerah lain kala menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam. (one)








Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional