Jombang-(satujurnal.com)
Menjelang Natal dan tahun baru harga sayur mayur dan bumbu dapur di sejumlah pasar tradisional di Jombang melonjak hingga 100 persen. Selain faktor moment
Natal dan tahun baru, kenaikan juga dipicu faktor cuaca di musim penghujan.
Kenaikan terparah terjadi pada cabai dan bawang merah yang melambung tinggi hingga lebih dari dua kali lipat.
Di lapak pedagang sayur di Pasar Pon Jombang, kenaikan harga sayur mayur dan bumbu dapur terjadi sejak sepuluh hari terakhir. Kenaikan komoditi ini perkilogramnya tembus
seratus persen. Seperti harga tomat yang semula Rp 2 ribu menjadi Rp 4 ribu, buncis dari harga Rp 5 ribu kini nauk menjadi Rp 10 ribu. Kentang semula Rp 8 ribu sekarang Rp 11 ribu. Mentimun dari Rp 2 ribu kini Rp 4 ribu. Pun kubis dari harga Rp 3,5 ribu melonjak menjadi Rp 7 ribu .
Kenaikan harga sayuran ini dikeluhkan oleh pembeli. Salah seorang pembeli mengaku, agar dapur tetap ngebul , terpaksa mengurangi kuantitas belanja sayur-mayur lantaran lonjakan harga.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan yang paling tinggi yakni segala jenis cabai hingga bawang merah.
Untuk cabai kecil dari harga Rp 9 ribu perkilogramnya naik menjadi Rp 18 ribu. Cabai besar dari Rp 9?ribu menjadi Rp 20 ribu. Dan bawang merah dari harga Rp 9 ribu menjadi Rp 24 ribu perkilogramnya.
Akibat kenaikan harga ini, pedagang mengaku sepi pembeli.
Diperkirakan harga sayur- mayur dan bumbu dapur tersebut akan terus mengalami kenaikan. Faktor cuaca musim penghujan adalah faktor yang paling menentukan naiknya harga sayur mayur.(rg)
Social