Jombang-(satujurnal.com)
Kenaikan tarif daftar listrik (TDL) rupanya tak berpengaruh bagi pemilik kincir air di Jombang.
Bahkan, Kosim (62) warga Desa Pulorejo Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang mengaku tidak pernah dipusingkan dengan kenaikan TDL.
Bisa demikian karena ia mampu membuat tenaga listrik sendiri yang bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga.
Aliran listrik ia dapat dari kincir air sederhana yang dibuatnya sendiri dengan memanfaatkan aliran sungai di dekat rumahnya.
Hingga saat ini Kosim masih mengandalkan kincir air sebagai sumber tenaga listrik di rumahnya. Rumah Kosim semula tidak terjangkau aliran listrik PLN saat kincir air dibuat 15 tahun lalu, sebab rumah petani bunga ini berjarak cukup jauh dari tetangganya.
Kincir air yang dirancangnya sendiri menggunakan sumberdaya alam yakni aliran sungai. Sebagian air dari sungai dialirkan langsung masuk pada kincir yang berdiameter 1,70 meter. Dari putaran kincir, memutar sejumlah roda dan pada akhirnya memutar roda pada dinamo. Dari dinamo inilah listrik dihasilkan dengan kekuatan 1000 watt.
Listrik yang dihasilkan, dimanfaatkan untuk penerangan rumah berbagai keperluan rumah tangga, jalanan serta pompa air untuk penyiraman kebun bunga,
Kincir air yang dibuat dengan biaya sekitar Rp 6 juta pada saat itu hingga kini tidak pernah mati. Selain itu pemilik tidak pernah mengeluarkan biaya bulanan.
Pembuatan kincir air ini karena didorong ketidaksanggupan PLN menjangkau listrik hingga ke rumah Kosim.
PLN baru bersedia mengalirkan listrik jika Kosim sudah membeli belasan tiang listrik dari jalan raya hingga ke rumahnya. Karena ia tidak mampu membeli tiang listrik, maka dibuatlah kincir air yang bisa dinikmati hingga saat ini, (rg)
Social