Mojokerto-(satujurnal.com)
Hingga memasuki H-3 Pilbup Mojokerto, loyalis mantan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Mojokerto, Choirunisah dan Arifudin Syah (Nisa - Syah) yang berada beberapa kelompok relawan masih belum mengambil sikap politik seperti pengalihan dukungan ke paslon lain.
Mereka mengaku, masih menunggu instruksi dari mantan paslon yang mengusung tageline 'berkah' tersebut.
Kendati demikian, para pendukung setia paslon nomor urut 1 yang dicoret KPUD setempat tersebut menyatakan tidak akan golput.
Seperti diutarakan Drajat Stariaji, ketua dewan penasihat relawan Kalajengking, relawan Wono Singo dan Relawan Mojokerto Satu (RMS). Ribuan relawan pendukung mantan Wakil Bupati periode 2010-2015 yang berbasis massa di kawasan Dawar, Jatirejo dan Sooko belum bersikap atas pengalihan dukungan. ’’Saya pastikan, sampai saat ini tidak ada sikap,’’ ujarnya, Minggu (6/12/2015).
Alih dukungan, ujar Drajat, dijalankan jika sudah mendapat instruksi dari Nisa-Syah. "sikap kami sebagai relawan masih tunggu instruksi dari panglima (Nisa),’’ tandasnya.
Ia menilai, mengalihkan dukungan ke paslon lain tanpa menunggu instruksi adalah sikap seorang pecundang. ’’Dukungan kita dari hati. Saya tidak mau disebut sebagai pendukung yang inkonsisten, pendukung yang tidak komitmen, dan penghianat,’’ sergah mantan anggota DPRD Kabupaten Mojokerto periode 2004-2009 tersebut.
Dukungan ketiga relawan, lanjutnya, tetap pada Nisa-Syah.
Ditegaskan Drajat, pasca sidang putusan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang hanya mengabulkan sebagian gugatan Nisa-Syah, sejumlah anggota relawan memang digerogoti oleh relawan paslon lain.
Diakuinya, tak sedikit pesan singkat yang masuk ke relawan dan mengatasnamakan ketua relawan, lalu mencoba mengalihkan dukungan. ’’Selama beberapa hari terakhir, saya kebanjiran SMS dan telpon. Katanya mau mengalihkan dukungan. Lalu saya pastikan itu palsu. Karena, sampai sekarang saya belum mengeluarkan instruksi,’’ jelas dia.
Meski sejauh ini belum bersikap atas peralihan dukungan, namun Drajat mengaku tak akan mengeluarkan instruksi Golput pada 9 Desember nanti. Hal itu dinilai akan menciderai pesta demokrasi yang berlangsung di Kabupaten Mojokerto.
Sikap Drajat ini berbeda dengan sejumlah pendukung Nisa-Syah di media sosial. Tak sedikit akun yang menyebut dan bahkan mengajak pendukung lain untuk golput.
Senada diungkapkan Oerip Widodo. Simpatisan Nisa-Syah ini mengaku masih belum bersikap atas coblosan 9 Desember esok. Menurutnya, tim pemenangan Nisa-Syah masih belum mengeluarkan instruksi. ’’Masih menunggu,’’ ujarnya singkat.
Dia menilai, meski masih belum ada instruksi, namun tak sedikit simpatisan yang sudah memberikan suaranya ke Paslon Nomor urut 3, Misnan-Sofi. ’’ Ada juga yang menyatakan Golput. Tapi saya tidak setuju dengan sikap tersebut,’’ papar dia.
Sekedar diketahui, KPUD Mojokerto mencoret paslon Nisa - Syah sebagai kontestan Pilbup Mojokerto 9 Desember mendatang.
Pencoretan dilakukan KPUD pasca turunnya putusan MA atas kasasi paslon Mustofa Kamal Pasa (MKP dan Pungkasiadi dalam gugatan sengketa pilkada di PTTUN Surabaya.
MKP yang memegang rekom DPP PPP Djan Faridz mempersoalkan rekom serupa yang dikantongi Nisa - Syah. MKP yang tidak menggunakan rekom PPP kubu Djan Faridz untuk mendaftar di KPUD karena tak mengantongi rekom PPP kubu Romahurmuzi melapor soal keabsahan rekom yang dikantongi rivalnya itu ke Panwaslu hingga menggugat KPUD ke PTTUN. Di peradilan ini MKP kalah, namun ia menang di tingkat kasasi.
Nisa - Syah pun mengadukan seluruh Komisioner KPUD Kabupaten Mojokerto ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Lembaga ini memutuskan menjatuhkan sanksi keras kepada ketua dan dua anggota KPUD. (one)
Social