Mojokerto-(satujurnal.com)
H-1 pencoblosan Pilkada Kabupaten Mojokerto ditandai dengan kegiatan apel pergeseran pasukan TNI Polri ke 1.339 tempat pemungutan suara (TPS), Selasa (8/12/2015) pagi.
Sementara Polres menyatakan, 132 TPS rawan dengan kategori rawan 1 dan 32 TPS rawan 2.
Kapolres Mojokerto AKBP Budi Herdi Susianto menyampaikan agar polisi benar benar menjaga kenetralan serta stabilitas keamanan dimana anggota ditugaskan.
"Polisi harus terus melakukan pemantauan dan melaporkan setiap kegiatan yang terjadi di tempat dimana petugas berjaga," katanya.
Dipaparkan, dari hasil pemantauan Polres, bahwa 1339 TPS di wilayah hukum Polres Mojokerto, 132 diantaranya adalah TPS rawan 1 . Dasar kategori yakni letak geografis dimana lokasinya adalah pegunungan atau hutan yang rawan longsor atau bencana alam lainya.
"Sehingga jika tiba-tiba cuaca berubah akan dilakukan langkah antisipasi, seperti hal-hal apa saja yang perlu diamankan terlebih dahulu. Rawan 2 lebih disebabkan oleh ancaman gangguan maupun konflik di TPS. Seperti gangguan pengerusakan, penggagalan pilkada atau ancaman lain yang bersifat konflik antar pendukung," katanya.
Sementara 32 TPS rawan 2
yang membutuhkan dua pesonil ditiap lokasi yakni dalam kategori rawan kerusuhan atau tindakan yang ingin menggagalkan jalannya Pilkada Kabupaten Mojokerto dari para musuh calon bupati.
Kapolres mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto sebagai penyelenggara pemilu. Hasilnya, lanjut Kapolres, KPU belum menerima berita pengunduran diri atau tidak mau bekerja dari Kelompok Panitia Penyelenggara Suara (KPPS).
"Itu kan baru isu. Tetap kita tampung dan implementasikan dengan langkah antisipasi. Kami koordinasi PPK, PPS dan KPPS, bila mereka butuh pengaman kami siap membantu. Mereka yang mengikuti apel ini, dari Polres langsung merapat ke PPK meski sebagian besar logistik di PPK sudah bergeser ke TPS, pola pengamanannya akan mengikuti pergeseran logistik sehingga tidak ada sedetik terlewatkan dari pantauan kita," jelasnya.
Kapolres menambahkan, pihaknya juga meminta bantuan Brimob Polda Jatim lengkap dengan senjatanya untuk melakukan pengamanan Pilkada di Kabupaten Mojokerto. Jika terjadi kerusuhan, lanjut Kapolres, jika harus perlu dilakukan tindakan tegas maka anggota tersebut disiapkan untuk melakukan tindakan tegas tersebut.
"Selain anggota kita dan dari Kodim 0815 Mojokerto, kita juga mendapatkan bantuan dari polres lain yakni sebanyak 160 personil dari Polres Jombang, sebanyak 60 personil dari Polres Nganjuk, sebanyak 30 personil dari Polres Pasuruan, sebanyak 30 personil dari Sabhara Polda dan 100 personil dari Satbrimbo 100. Polres sendiri sebanyak 518 personil, total 1.300 personil mengcover wilayah hukum Polres Mojokerto," paparnya. (wie)
Social