Press Release Akhir Tahun Polres Mojokerto : 2 Kasus Korupsi P-21, Total Crime Index Turun 7 Persen - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Press Release Akhir Tahun Polres Mojokerto : 2 Kasus Korupsi P-21, Total Crime Index Turun 7 Persen


Mojokerto-(satujurnal.com)
Target penindakan kasus korupsi di wilayah hukum Polres Mojokerto kurun 2015 sudah terpenuhi. Meski demikian, Kapolres Mojokerto, AKBP Budhi Herdi Susianto mengaku masih belum puas. Karena belum memenuhi target pribadi. 

“Untuk kasus-kasus korupsi ya tentunya masih kita tindaklanjuti, ya memang kalau kita bicara target dari pimpinan dari dinas kita dibebankan dua kasus penyelesaian, itu sudah terlampaui. Tapi secara pribadi saya masih belum puas karena itu belum sesuai dengan target pribadi saya,” kata AKBP Budhi Herdi Susianto saat press release akhir tahun 2015 di ruang eksekutif Mapolres Mojokerto, Selasa (29/12/2015).

Dua kasus yang sudah P21 dan disorong ke Pengadilan Tipikor diantaranya kasus dana bagi hasil pajak Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro dengan kerugian negara Rp 786.500.000,-. Sedangkan kasus kedua yakni Bantuan Keuangan Desa (BKD) Sidomulyo Kecamatan Bangsal dengan kerugian negara Rp 246.000.000,

 "Satu lagi kasus yang masih dalam penyidikan yakni pekerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto. Dari hasil audit BPK, sejauh ini sudah kita periksa 20 orang saksi, gelar perkara dengan menghadirkan empat saksi ahli, satu orang ahli teknis dari ITS, satu orang dari LKPP dan dua ahli hukum dari Unibraw dan Unair,” ungkapnya. 

Terkait kecilnya jumlah kasus korupsi yang ditangani dibanding besaran APBD Kabupaten Mojokerto yang menyentuh Rp 2,5 triliun, Kapolres menjawab diplomatis.

"Tidak ada korelasinya besaran APBD dengan jumlah kasus korupsi yang kita tangani. Penegakan hukum kasus korupsi tidak saja ditangani Polres Mojokerto. Ada Polres Mojokerto Kota dan Kejaksaan. Kita sama bersinergi. Memang kalau dilihat satu institusi sepertinya kecil, tapi kalau digabung akan kelihatan,” tukasnya. 

Pada intinya, lanjut Kapolres, bukan besar kecilnya atau sedikit banyaknya pengungkapan kasus, namun penindakan bisa memberi efek jerah pelaku tidak pidana korupsi. Sehingga kedepan tidak semakin banyak. 

“Kalau penindakan banyak tapi yang melakukan tidak berkurang berarti penindakan itu tidak menyentuh pada substansi atau dasar atau ruh penindakan itu sendiri,” tandasnya. 

Selain kasus korupsi, menurutnya secara umum dari hasil evaluasi pihaknya, kondisi situasi kamtibmas relatif stabil. Total Crime Index di tahun 2015 menurun 7 persen dibandingkan tahun 2014 lalu. Sementara tingkat penyelesaian perkara naik 28 persen. 

"Pada tahun 2014 tercatat ada 453 kasus, menurun di tahun 2015 ini dengan 486," urainya.

Diantara kasus yang tercatat yakni, penganiayaan berat 18 kasus, 2 kasus pembunuhan 18, pencurian dengan pemberatan 52 kasus, pencurian dengan kekerasan 14 kasus, pencurian kendaraan bermotor 25 kasus dan narkoba  56 kasus.

Sedangkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Polres Mojokerto mengalami kenaikan 8 persen dibanding tahun lalu. Meski demikian jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan Pada tahun 2014 korban turun dibanding 2015 . "Tahun 2014 jumlahnya 87 orang dan tahun 2015 turun menjadi 73 orang," tukasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional