Jombang-(satujurnal.com)
Pelaku usaha kecil menengah (UMK) di Jombang mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Desember. Ancaman gulung tikar pun di depan mata, lantaran kenaikan TDL berpengaruh langsung pada penambahan ongkos produksi.
Seperti kelhawatiran perajin kerupuk yang menggunakan listrik untuk mesin giling. Mereka berharap pemerintah membatalkan kenaikan TDL.
Seperti para perajin kerupuk di Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ini salah satunya.
Solikin, salah seorang perajin kerupuk mengaku, selama ini menggunakan listrik berdaya 2000 watt untuk menggerakkan mesin penggiling tepung dan pencetak kerupuk di rumahnya. Setiap
bulan Solikin harus membayar listrik Rp 500 ribu.
Dengan dinaikkannya TDL tarif dasar listrik per 1 Desember ini Solikin mengaku keberatan karena berimbas biaya produksi.
Sebab, selain listrik para perajin krupuk selama ini sudah didera oleh kenaikan harga bahan baku lainnya seperti minyak goreng bahan bakar dan masih banyak lagi.
Selain Solikin, di Desa Nglele dan Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang masih ada ratusan perajin kerupuk lainnya yang menggantungkan usahanya pada listrik.
Jika kenaikan ini tetap dipaksakan, Solikin dan para perajin kerupuk di Kecamatan Sumobito khawatir akan gulung tikar.
Solikin berharap pemerintah membatalkan kenaikan tarif dasar listrik per 1 Desember ini karena akan mengancam kelangsungan UKM seperti dirinya. (rg)
Social