Tolak Berdamai, Keluarga Korban Siswi Tenggelam Tuntut Sekolah - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tolak Berdamai, Keluarga Korban Siswi Tenggelam Tuntut Sekolah



Mohammad Basuki, orang tua korban Devi (ft:satujurnal)
Jombang-(satujurnal.com)
Keluarga korban 4 siswi kelas IV SDN Sukorejo 1 Perak, Jombang yang tewas setelah tenggelam di kubangan bekas galian C, di Dusun Ploso, Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (12/12/2015) menolak berdamai dengan pihak sekolah.

Pasalnya, mereka menilai tewasnya anak-anak mereka karena kelalaian guru pembimbing.

Mohamad Basuki, ayah Devi (10), salah satu dari empat korban tewas memastikan akan menuntut pihak sekolah. Pasalnya peristiwa tenggelamnya Devi terjadi saat mengikuti kegiatan sekolah.

Basuki mengatakan  setelah pemakaman selesai kemarin,  pihak sekolah memang sudah ada yang datang dan minta kasus ini diselesaikan secara damai.

Namun Basuki menyatakan menolak permintaan damai tersebut dan mendesak polisi segera menghukum para guru yang lalai dalam mengawasi siswa-siswinya.

Basuki mengaku syok kala mengetahui anak semata wayangnya meregang nyawa.

Suasana duka juga masih menyelimuti keluarga besar SDN Sukorejo 1. Selama 7 hari mendatang setiap jam sekolah akan dimulai para guru dan siswa dengan menggelar doa bersama untuk para korban di mushola sekolah.

Terkait orang tua korban yang merasa tidak terima dan akan menuntut pihak sekolah, para guru menyatakan siap. menurut mereka/ peristiwa ini terjadi murni akibat musibah.

Suad Budi Santoso,  salah satu guru yang mendampingi para siswa saat acara jalan-jalan ke kubangan bekas galian c menjelaskan, saat kejadian jumlah siswa yang ikut ke lokasi bekas galian  C sebanyak 60 anak dan jumlah gurunya 3 orang.

Para guru sengaja membawa siswa siswinya ke lokasi bekas galian C untuk pengenalan lingkungan yang rusak akibat kegiatan penambangan.

Pada saat kejadian, sebagian guru sedang memberikan bimbingan pada siswa dan sebagian guru yang lain sedang sibuk menolong siswa yang sakit.

Sementara itu, hingga dua hari polisi belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus tewasnya 4 siswi SDN Sukorejo 1.

Keluarga korban menyayangkan lambannya kinerja aparat kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, empst siswi kelas IV SDN Sukorejo 1 tewas setelah tenggelam di kubangan bekas galian C, di Dusun Ploso, Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (12/12/2015).

Keempat korban semuanya berusia 10 tahun, yakni Eva Trianggraini , Fatilhatul Khusna Aprilia, Devi Anugrah Cahyani, dan Anggik Arianti..

Kejadian tersebut bermula saat pihak sekolah menggelar kegiatan outbond pengenalan pengijauan dilokasi bekas galian C diikuti 60 siswa dari kelas IV hingga kelas VI.  Mereka bersama empat orang guru menuju lokasi bekas galian tanah uruk  di Desa Plosogenuk dengan berjalan kaki.

Kepala Kepolisian Sektor Perak, AKP Mujiono mengatakan, salah satu dari korban mencoba mencebur ke dalam kubangan bekas galian yang saat itu penuh dengan air hujan. Naas, ia terperosok ke dalam kubangan yang diperkirakan lebih dari tiga meter itu. Ketiga teman mereka berusaha menolong, namun justru seluruhnya tenggelam dan tewas dilokasi kejadian. Saat ini seluruh jenazah masih berada di RSUD Jombang untuk dilakukan autopsi. Isak tangis para keluarga korban dan orang tua pecah tatkala mengetahui keempat siswi naas sudah terbujur kaku.

Sejumlah guru dan saksi mata di tempat kejadian peristiwa diperiksa guna memastikan ada tidaknya unsur kelalaian dalam kasus ini.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional