Mojokerto-(satujurnal.com)
Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar yang mulai berlaku hari ini tidak direspon Pemkot Mojokerto dengan perubahan tarif lyn angkot.
Tarif lyn A dan lyn B yang beroperasi di wilayah Kota Mojokerto tetap tak di geser ke angka yang lebih kecil kendati premium turun Rp 350 per liter dari harga sebelumya Rp 7.400 menjadi Rp 7.050.
“Tarif lyn A dan lyn B tetap seperti yang diatur dalam Perwali Nomor 116 Tahun 2014 tentang tarif angkutan umum lyn A dan lyn B, yakni Rp 4000 untuk penumpang umum dan Rp 3000 untuk pelajar,” kata Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, Selasa (05/1/2016).
Keputusan Pemkot tidak menurunkan tariff angkot, ujar Dodik, merupakan hasil rapat dengan Organda setempat siang tadi. Diantara pertimbangan yang diambil hingga menetapkan tarif angkot tidak berbanding lurus dengan penurunan harga BBM karena secara matematis antara biaya operasional dan asumsi yang didasarkan pada rata-rata frekuensi perjalanan, jarak tempuh, pemakaian BBM dan jumlah penumpang tidak banyak perubahan.
“Jadi ya untuk kondisi saat ini tidak ada penyesuaian tarif lyn,” tandasnya.
Terpisah, Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Mojokerto, Mey Wibowo mengatakan, turunnya harga BBM tidak secara otomatis mendongkrak pendapatan para sopir angkutan umum lyn A dan lyn B serta lyn lainnya yang menjangkau wilayah Kabupaten Mojokerto. “Karena rata-rata pendapatan sopir lyn minus akibat kian merosotnya jumlah penumpang seiring banyaknya masyarakat yang memiliki motor,” kata Mey.
Harga BBM naik ataupun turun, lanjut Mey, penumpang tetap sepi. Untuk menutup biaya operasional, biasanya sopir lyn menerima carteran," ungkapnya.
Masih kata Mey, saat ini ada sekitar 100 lyn yang beroperasi di Mojokerto dengan empat trayek. Lyn A sebanyak 20 armada dengan trayek dari Terminal Kertajaya - Jalan Pahlawan - Alun-alun - Wates - Lengkong kembali ke Terminal Kertajaya.
Lyn B sebanyak 30 armada dengan rute trayek mulai dari Terminal Kertajaya - Jalan Brawijaya - Jalan Hayam Wuruk - Jalan Letkol Sumarjo - Jalan Residen Pamuji - Jalan Gajah Mada - Jalan Pahlawan dan kembali ke Terminal Kertajaya. Lyn C sebanyak 30 armada berangkat dari Terminal Trowulan - Brangkal - Jalan RA Basuni - Jalan Wijaya Kusuma - Jalan Jayanegara ke Terminal Kertajaya.
Sementara, lyn D sebanyak 20 armada dengan trayek dari Terminal Trowulan - Brangkal - Sambiroto - Pekuncen - Jalan RA Basuni - Jalan Brawijaya - Jalan KH Hasim Ashari - Jalan Bhayangkara - Jalan KH Nawawi - Jalan Gajah Mada - Jalan Pahlawan - Jalan Jayanegara ke Terminal Kertajaya.
Mey menjelaskan, untuk lyn A, C dan D, setiap hari antara 3 hingga 4 kali PP (pulang-pergi), lyn B tidak bisa dipastikan karena tidak ada antrian.
Meski pemerintah belum merubah tarif angkot, ujarnya, sopir masih mengalami kerugian karena penumpang kian sedikit sehingga berimbas pada pendapatan. (one)
Social