Mojokerto-(satujurnal.com)
Penjemputan
eks Gafatar warga Kabupaten Mojokerto gelombang kedua dari asrama Transito, Dinas
Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur di Margorejo , Surabaya dilakukan dilakukan
tim evakuasi Pemkab Mojokerto, Selasa (26/1/2016) malam. Tiga
keluarga atau 11 orang eks Gafatar ini dijemput dengan kendaraan bus.
Seperti
halnya eks Gafatar gelombang pertama, ketiga keluarga ini langsung dibawa ke
penampungan sementara di Panti Wredha Majapahit, jalan raya Brangkal, Sooko.
Keluarga
eks Gafatar asal desa Kutogirang, kecamatan Ngoro yakni pasutri Nanang Arianto dan
Darwati serta anak mereka M Priyantono. Sedangkan Sri Wahyuningsih, Yesika
Septia Azara dan Citra Kusuma Dawanti asal desa Jasem kecamatan Ngoro dan
pasutri Iwan Luhur dan Titik Wijayanti serta dua anak mereka M Iqbal dan
Sabrina. asal Desa Kedung Bendo, Kecamatan Sooko.
Ketiga
keluarga ini meninggalkan kediaman di Mojokerto pada bulan Agustus dan bulan
September tahun lalu.
“Kami
berharap, pasca pemulangan Pemkab
Mojokerto bisa memberikan bantuan berupa uang untuk keperluan sehari-hari, juga
bantuan pakaian. “Karena mereka pulang dari Mempawah tanpa membawa pakaian dan
barang karena sudah ludes terbakar,” kata Nanang Priyanto, eks Gafatar.
Sementara
itu, Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto akan terus berkordinasi dengan Dinas
Sosial Propinsi untuk memantau warga Mojokerto yang masih dalam pencarian/. Sementara
bagi yang sudah berada di Mojokerto akan mendapatkan bantuan segala jenis
kebutuhan, mulai dari pengurusan surat, hingga pembinaan ketrampilan apabila
dibutuhkan. (wie)
Social