SEPI. Rumah salah satu keluarga kelompok Gafatar di Puri |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Dua keluarga yang berasal dari Kecamatan
Puri Kabupaten Mojokerto diketahui menghilang dan diduga eksodus ke Kalimantan
untuk mengikuti ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), kelompok yang tidak
mengakui kerasulan Muhammad SAW.
Dua keluarga yang salah satunya
berstatus PNS guru SMP itu diketahui meninggalkan rumah sejak dua bulan lalu.Rumah
ke-dua keluarga itu nampak sepi dan terkunci.
Meski tidak diketahui pasti alasannya,
namun diduga dua keluarga yang
masing-masing terdiri dari empat orang anggota keluarga itu pergi Kalimantan
untuk mengikuti dan bergabung dengan Gafatar.
Ormas ini sebelumnya bernama Al
Qiyadah Al Islamiyah yang pernah dibubarkan oleh pemerintah tahun 2006 silam karena
dianggap menyebarkan aliran sesat.
Purnomo, perangkat desa Desa Puri
mengatakan, rumah kedua keluarga yang diduga sebagai anggota gafatar itu terlihat
sepi sejak dua bulan lalu. “Saat meninggalkan rumah, hanya keluarga Muji Utomo
yang berstatus PNS guru SMP yang mengurus surat pindah,” ungkapnya, Senin
(11/1/2016).
Menurutnya, tidak ada keanehan maupun
tingkah laku yang menyimpang dari kedua keluarga tersebut. Saat tinggal di desa
Puri, kedua keluarga itu diketahui aktif mengikuti pengajian dan dikenal baik
dengan tetangga, kendati dalam hal keimanan mereka berbeda pendapat dengan
warga, utamnya terkait kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Jika warga meyakini bahwa nabi Muhamad
SAW sebagai rasul dan nabi terakhir umat Islam, kedua keluarga ini meyakini
Ahmad Musadeq sebagai nabi mereka.
Napsi Harto, juga perangat desa
setempat mengatakan, empat tahun lalu, luarga Mujiutomo dan Supardi pernah
bertobat dan disaksikan oleh perangkat maupun tokoh agama desa setempat. Namun
rupanya kedua keluarga tersebut kembali menyakini dan bergabung lagi dengan Gafatar.
(wie)
Social