Lagi, Pasien DBD Meninggal di RSUD Jombang - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lagi, Pasien DBD Meninggal di RSUD Jombang


Jombang (satujurnal.com)
Pemerintah kabupaten Jombang, diminta serius menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Setelah Dinas Kesehatan setempat menyatakan empat anak meninggal dunia akibat DBD
selama bulan Januari ini , hari ini korban meninggal akibat penyakit mematikan itu bertambah satu orang lagi. 

Korban bernama Mohamad Ikhsan Baihaqi, 15 tahun. Anak dari pasangan Suroto dan Suhenik, warga Dusun Sanan Desa Puton Kecamatan Diwek. 

Remaja yang duduk dibangku kelas sepuluh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Gudo itu menghembuskan nafas terakhirnya pada sabtu, (23/01/16) siang, setelah dua hari dirawat di RSUD Jombang akibat serangan DBD. 

Suroto menuturkan,  sebelum di rujuk ke RSUD Jombang, putranya Ikhsan sudah dua kali dibawa ke dokter untuk menjalani rawat jalan. Karena tak panas yang dialami Ikhsan tidak kunjung menurun, akhirnya pihak keluarga membawanya ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, setelah dua hari dirawat, nyawa Ikhsan tidak tertolong.

Menurut Suroto, kematian putranya akibat demam berdarah ini bukan satu-satunya di Dusun Sanan. Namun korban yang kedua setelah satu minggu sebelumnya, bocah berusia 9 tahun bernama Zaki juga meninggal karena sebab yang sama.

Sementara itu Maskulatin, perangkat desa Puton mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di Dusun Sanan sudah ada sekitar enam warganya terserang DBD, dua orang diantaranya meninggal dunia, yakni Mohamad Ikhsan Baihaqi dan Zaki, 9 tahun, yang meninggal satu minggu yang lalu. sedangkan lainya masih dirawat di Rumah Sakit.

"Di dusun saya sedikitnya enam orang yang terserang DBD. Dua orang diantaranya dua orang meninggal. Kemarin sudah diadakan pengaspan (fogging) tapi ini kemungkinan besar jentiknya sudah lama bukan baru-baru ini, buktinya sudah terlambat seperti itu. Kita menunggu langkah selanjutnya dari dinas kesehatan Karena sudah dua jiwa yang terenggut DBD," lontarnya. 

Maskulatin berharap Pemerintah Kabupaten Jombang serius menangani kasus Demam berdarah ini.  Pasalnya, sudah banyak korban meninggal sia-sia akibat gigitan nyamuk Aides Eigepty dan Aides Albopictus ini. 

Pemkab Jombang juga diminta terus menginformasikan data terkait kasus dan jumlah korban DBD ini. Agar masyarakat bisa semakin waspada dengan wabah mematikan itu.

Sejak awal tahun 2016 hingga hari ini jumlah korban demam berdarah di Jombang bertambah menjadi tujuh orang. Namun, sampai saat ini data di Dinas Kesehatan masih tercatat empat orang. Diantaranya, Gilang (5), warga Desa Mojowangi, Alysa Aqila (3) warga Desa Balongbesuk, Andik (11) warga Desa genukwatu, dan Brizal Saputra (8) warga Desa Morosunggingan. 

Sedangkan korban lain yang belum terdata yakni Kismullah Abdul Hakim (9) Warga Desa Jombatan, serta Mohamad Ikhsan Baihaqi (15) dan Zaki (9) warga Desa Puton. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional