foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 19 orang warga eks Gafatar asal Kabupaten Mojokerto dijemput tim gabungan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto di penampungan Asrama Transito, Kawasan Margorejo, Surabaya dengan mengendarai bus milik Pemkab, Minggu (24/1/2016).
"Yang kita jemput ada 19 orang, mereka berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mojoanyar 3 orang, Kecamatan Puri 11 orang dan Kecamatan Pacet 5 orang," kata Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nanang Subagyo, Minggu (24/1/2016).
Menurut Nanang terdapat empat kepala keluarga Kabupaten Mojokerto yang berangkat ke Mempawah, Kalimantan Barat. Dua KK sudah mencabut data kependudukannya dan resmi pindah ke Mempawah, sedangkan dua KK lainnya masih ber KTP Kabupaten Mojokerto.
Penjemputan eks Gafatar itu, ujar Nanang, berdasarkan instruksi dari Gubernur Jatim. "Instruksi pemulangan sudah turun, makanya kita langsung gerak cepat menjemput mereka di Surabaya," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Haryono mengatakan Pemkab Mojokerto sudah menyediakan tempat penampungan sementara untuk eks Gafatar, yakni Panti Wreda. Rencananya,19 orang ini akan ditemapung sementara di Panti Wreda Pemkab Mojokerto.
"Kita akan tampung mereka di Panti Wreda selama sehari, setelahnya kita akan antar ke pihak kantor Kecamatan masing-masing untuk dilakukan pemulangan ke tempat asal mereka" ujarnya.
Pemilihan lokasi tersebut, lanjut Hariyono, berdasar dari hasil kesepakatan bersama dengan saat rapat koordinasi pemulangan warga eks Gafatar dengan instansi terkait.
Panti wreda dinilai cukup layak digunakan sebagai tempat tinggal sementara. Untuk keperluan konsumsi, Pemkab akan memfasilitasinya.
"Untuk sementara mereka pun akan dikawal oleh petugas. Ini untuk menjaga kenyamanan mereka saat tinggal di penampungan sementara," tukasnya.
Ditanya soal pembinaan, Hariyono mengaku Pemkab Mojokerto tidak menyiapkan pembinaan khusus. Pasalnya, saat berada di penampungan Surabaya, pengikut eks Gafatar ini sudah mendapat pencerahan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
"Kalau pembinaan khusus tidak ada, karena kemarin mereka sudah mendapatkan itu saat di penampungan Surabaya. Tugas kita saat ini hanya bagaimana memastikan mereka bisa pulang ke rumah asalnya dan bisa diterima lagi oleh keluarga dan warga sekitarnya," ungkapnya.
Seperti Diketahui, sebanyak 389 warga eks Gafatar sudah dipulangkan ke Jawa Timur. Mereka lantas ditampung di Asrama Transito, Disnakertransduk, Kawasan Margorejo, Surabaya. (one)
Social