Mojokerto-(satujurnal.com)
Pendirian rumah-rumah Mojopahit di
atas tanah milik warga tiga desa di Trowulan, Kabupaten Mojokerto semata untuk industri
pariwisata, bukan untuk membangun Mojopahit baru. Kawasan Trowulan yang
notabene wilayah bekas kerajaan besar Mojopahit dijadikan destinasi wisata
karena kekayaan kultural.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo
mengutarakan hal itu seusai meninjau sejumlah rumah Mojopahit di Desa Bejijong,
Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu (06/1/2016) siang.
“Pendirian rumah-rumah Mojopahit
dengan dana APBD propinsi ini bukan untuk mendirikan bangunan Mojopahit baru, bukan
kembali ke kultur kuno, tapi semata-mata untuk destinasi baru dengan konsep
natural destination yang kaya dengan kultur Mojopahit. Ada pesona di kawasan
ini yang tidak akan ditemui di wilayah lain. Ini yang kita tawarkan ke
wisatawan,” ujar Pakde Karwo, sapaan popular Gubernur Jatim dua periode tersebut.
Pakde Karwo yang didampingi kepala Dinas Pariwisata Jatim, Djarianto, Pj Bupati
Mojokerto, M. Ardi Prasetiawan, duet bupati dan wakil bupati terpilih, Mustofa
Kamal Pasha dan Pung Kasiadi serta Kapolres Mojokerto, AKBP Bhudi Herdi
Susianto lebih jauh mengatakan, kemasan wisata yang digarap di wilayah bekas
kerajaan Mojopahit terkait pendirian rumah-rumah Mojopahit diantaranya kuliner
dan souvenir khas Mojopahit, disamping sajian-sajian kultural lainnya.
Terkait pendirian rumah Mojopahit, Pakde Karwo menyebut tahun 2016 akan didirikan 300 rumah Mojopahit yang tersebar
di tiga desa
"Kita sudah siapkan anggaran
untuk membangun lagi Rumah Mojopahit ini 300 unit lagi," lontarnya.
Mulai tahun 2014 hingga 2015 Pemprov
Jatim melalui Dinas Pariwisata membangun 491 rumah Mojopahit dengan alokasi
anggaran Rp 7,4 miliar. Hingga saat ini sudah dibangun 291 rumah dan pada tahun
ini akan dituntaskan 200 rumah lagi.
"Kawasan Trowulan ini akan
menjadi destinasi wisata andalan di Jatim. Setelah fisiknya siap kita bangun,
kemudian Pemkab Mojokerto akan menyiapkan masyarakatnya dengan cara
pelatihan," tambah Pakde Karwo lagi.
Pada pembangunan tahap pertama,
sasarannya tiga desa yakni Bejijong, Jati Pasar dan Sentono Rejo. Sedangkan 300
rumah lagi rencananya dibangun di Desa Temon, Trowulan dan Wates Umpak yang
seluruhnya berada di Kecamatan Trowulan.
Untuk menjadi Desa wisata, menurut
guubernur, perilaku masyarakat harus beorientasi iwisata. Sekarang, pemprov
jatim. mendukukung anggaran untuk perbaikan fisik obyek wisata.
"Sedangkan pelatihan perilaku
masyarakatnya itu menjadi wewenang Pemkab," tandasnya.
Dikonformasi terpisah, Djarianto
Kepala Dinas Pariwisata Jatim menguraikan jika Mojokerto masuk dalam sepuluh
besar destinasi andalan Jawa Timur. "Mojokerto mmeberikan kontribusi dalam
angka wisatawan yang berkunjung ke Jatim dalam tahun 2014 dan 2015,"
tambah Djarianto.
Dari data Dinas Pariwisata Jatim pada
tahun 2014 jumah wisatawan yang berkunjung ke Jatim sebanyak 45 juta. Sedangkan
pada tahun 2015 meningkat wisatawa
menjadi 48, 5 juta wisatawan.
"Wisata di Mojokerto memberi
kontribusi yang lumayan besar. Soal berapa angkanya saya tidak hafal,"
tambah Djarianto.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Pemkab Mojokerto Didik Chusnul Yakin menyatakan sudah menyiapkan
masyarakat Trowulan untuk menjadi daerah wisata.
"Seperti sekarang sudah banyak
para pegiat seni yang sudah berlatih untuk menambah kermaian obyek
wisata," terang Didik.
Berbagai event kebudayaan lokal
masyarakat, menurut Didik juga sudah sering digelar. Diantaranya Bantengan,
ujung, serta kegiatan religius lainnya.
"Kita juga gencar melakukan
promosi. Dan kita targetkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Mojokerto," pungkas Didik.(one)
Social